Fakta-fakta Metrotrans dan Minitrans, Si Penggilas Metromini

Fakta-fakta Metrotrans dan Minitrans, Si Penggilas Metromini

Ruly Kurniawan - detikOto
Selasa, 17 Okt 2017 19:08 WIB
1.

Fakta-fakta Metrotrans dan Minitrans, Si Penggilas Metromini

Fakta-fakta Metrotrans dan Minitrans, Si Penggilas Metromini
Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta - Sejalan dengan program Pemprov DKI Jakarta untuk memperbaiki transportasi umum khususnya bus kota, dua bus angkut umum milik PT TransJakarta yakni Minitrans dan Metrotrans akan beroperasi pada tahun ini. Rencananya, mereka akan diluncurkan berbarengan.

Dengan memasang fitur yang telah disematkan di tubuh TransJakarta, kedua bus yang akan menggantikan Metromini dan jajarannya ini akan sangat modern. Tampilan dan jeroannya jauh lebih seksi dibandingkan bus kota konfensional lainnya.

"Keduanya telah memakai fitur yang ada di TransJakarta jadi lebih canggih dan modern. Mirip dengan bus tetangga lah (Singapore atau Malaysia)," kata Budi Kaliwono selaku Dirut PT TransJakarta saat ditemui setikOto di kantornya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas, apa ya perbedaan dari kedua bus terbaru tersebut?

Sesuai dengan janji Gubernur terdahulu, kini Metro Mini akan direvitalisasi menjadi lebih canggih dan modern serta nyaman. Mobil bus tersebut dinamakan Minitrans.

Minitrans akan befungsi sebagai salah satu angkutan umum yang menggantikan Metromini yakni sebagai angkutan umum pengumpan atau feeder. Dalam artian, bus tersebut akan menjadi penghubung penumpangnya dari beberapa titik bus stop ke halte TransJakarta (dari luar koridor ke dalam koridor).

"Minitrans ini merupakan revitalisasi dari Metro Mini. Memang fungsinya akan seperti pendahulunya (Metromini) yakni sebagai feeder. Jadi dia dari luar koridor, membawa penumpang ke dalam koridor TransJakarta, lalu keluar koridor lagi (bus non koridor) tapi sudah menggunakan fitur yang sama dengan TransJakarta. Lebih nyaman dan modern," kata Budi.

MinitransMinitrans Foto: Hasan Alhabshy


Sedangkan saudaranya, Metrotrans, merupakan versi besar dari Minitrans. Secara fungsi, ternyata angkutan ini cukup berbeda, yakni Metrotrans dapat berfungsi seperti Transjakarta dan bisa menjadi pengganti Metromini yang tidak masuk dalam jalur khusus. Terlebih, bus ini sangat ramah akan penyandang disabilitas.

"Kalau Metrotrans ini akan berfungsi selayaknya bus kota hanya saja dapat berhenti (menaikkan dan menurunkan penumpang-Red) di area non koridor yang telah terdapat tanda bus stop," ucap Budi dalam kesempatan yang sama.

"Ia juga ramah banget dengan penyandang disabilitas. Bus bisa diturunkan (suspensinya) sehingga jarak ke jalanan tidak terlalu tinggi. Belum lagi ada kursi khususnya untuk mereka," tambahnya.

Sebagai yang telah diketahui sebelumnya, PT TransJakarta sudah mengoperasikan bus kota berkoridor yakni TransJakarta. Namun dipastikan, kedua bus tersebut akan berada di lajur yang berbeda.

"Jalurnya jelas berbeda. Misal Minitrans, dia beroperasi di daerah tidak berkoridor dan menyambungkan ke area koridor TransJakarta," ujar Budi.

"Sedangkan Metrotrans, dia akan beroperasi pada rute yang tidak ada halte TransJakarta-nya seperti di Kasablanka," tambahnya.

Namun pada kesempatan yang sama, ia menuturkan bahwa sangat memungkinkan bahwa dalam satu rute atau jalur, terdapat Minitrans dan TransJakarta atau Metrotrans.

"Iya akan sangat memungkinkan bahwa dalam satu rute akan ada dua bus kota. Tapi gak apa, yang jelas orang tidak perlu jalan kaki lagi dari satu titik ke titik lainnya. Sudah ada transportasinya," kata Budi.




Melihat fungsinya yang menjadi perantara antara jalur non koridor dan halte TransJakarta, Minitrans memiliki tubuh mungil dibanding Metrotrans.

Di dalamnya, ada 17 kursi yang dapat digunakan oleh penumpang. Sehingga Minitrans memiliki kapasitas hingga 30 penumpang dalam perutnya.

"Minitrans mampu dinaiki hingga 30-an penumpang," ucap Budi.

Sedangkan Metrotrans, ia memiliki tubuh yang lebih panjang dan besar sehingga memiliki sekitar 42 kursi. Kapasitas totalnya pun mampu mengangkut penumpang hingga tiga kali lipat dari Minitrans.


Berbeda fungsi tentu saja berbeda pula ukuran dan fitur yang disematkan. Pada Minitrans, ia memiliki fitur yang tidak terlalu heboh. Hanya saja jauh lebih baik daripada Metro Mini dengan tambahan AC, kursi yang nyaman, pembayaran elektronik (Tap in), serta tombol stop untuk tanda pengingat ke drivernya.

Pada transmisinya, Minitrans menggunakan transmisi manual lima percepatan.

Sedangkan Metrotrans, sudah memiliki fitur yang sama dengan bus kota seperti luar Negri. Selain AC, pembayaran elektronik, dan tombol stop, bus bisa dibuat rendah dengan tombol menurunkan suspensinya sehingga memudahkan penumpang untuk naik.

Selain itu, terdapat juga kursi khusus penyandang disabilitas pengguna kursi roda beserta sabuk pengamannya.

Tak sampai disana, fitur hiburan juga sudah disematkan berupa layar televisi yang menayangkan berbagai informasi hingga lagu.

Bila Otolovers naik kedua angkutan umum baru tersebut, dipastikan tak akan ada lagi pengamen, pengemis, dan hal lainnya yang sering ditemukan pada bus kota sebelumnya.

Untuk tarif, keduanya masih tetap menggunakan ongkos seperti TransJakarta yakni Rp 3.500 saja dengan cara bayar menggunakan uang elektronik (Tap In) di dalam bus saat ingin memasukinya.


Hide Ads