Demikian disampaikan Menteri Perindustrian MS. Hidayat dalam Rapat Kerja Menteri Perindustrian RI dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (6/6/2011).
"Akan melakukan pengembangan mobil pedesaan dengan daya mesin 650 cc," kata Hidayat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain itu, pengembangan produk konverter BBG dan engine control unit," tambahnya.
Selain mobil murah untuk petani, Hidayat juga memaparkan, akan mengembangkan industri mobil hemat energi dan ramah lingkungan dengan harga yang terjangkau (low cost green car/LCGC).
Untuk itu, Hidayat mensyaratkan, kendaraan tersebut harus memiliki konsumsi bahan bakar di atas 20 km per liter dan seluruh bagian dari mobil tersebut dibuat di dalam negeri.
"Engine, transmisi, body diproduksi dalam negeri sampai tingkat full manufacturing," tuturnya.
Menurutnya untuk mendukung program ini, perlu ada bea masuk untuk impor mesin dan bahan baku komponen dari luar negeri dihilangkan. Namun, itu hanya berlaku untuk komponen yang belum dibuat di dalam negeri.
"Pembebasan bea masuk atas impor mesin peralatan dan atas impor bahan baku dan komponen yang belum dibuat di dalam negeri," ujarnya.
Selain itu, Hidayat juga akan mengembangkan pasar dalam negeri dan luar negeri dengan meberikan pembebasan pajak.
"Untuk pasar dalam negeri, diberikan pembebasan atau penguragan pajak penjualan atas barang mewah berdasarkan atas pencapaian tingkat manufacturing. Untuk pasar ekspor, diberikan fasilitas keudahan impor tujuan ekspor dan verifikasi," tambahnya.
Seperti diketahui pemerintah menyiapkan dua rencana program mobil murah yaitu untuk petani Rp 50 juta per unit dan Rp 85 juta per unit. Khusus untuk segmen Rp 50 juta pemerintah menyiapkan PT INKA produsen mobil GEA dan PT Super Gasindo Jaya produsen mobil Tawon.
Direktur Alat Transportasi Darat Kementerian Perindustrian Supriyanto sebelumnya mengatakan PT INKA akan memproduksi mobil GEA dengan tipe jenis penumpang dan angkut barang atau pick up, sementara PT Super Gasindo Jaya menyiapkan mobil merek Tawon dengan dua tipe yang sama.
"Embrio sudah ada, kalau bisa mereka berdua bersinergi itu sudah ada prototipe, kita coba bantu fasilitasi mereka. Pemerintah bisa fasilitasi dalam pengujian, rancang bangun. Nantinya mereka bisa sendiri-sendiri bisa juga satu-satu," katanya kepada detikFinance.
Ia mengatakan untuk jenis kendaraan mobil murah tipe angkutan penumpang saat ini sudah selesai embrionya. Namun yang sedang disusun adalah pembuatan mobil jenis murah berkarakter angkutan barang atau pick up.
Supriyanto menambahkan masalah mobil murah untuk para petani ini sudah dibahas langsung dalam rapat kabinet di Istana Negara. Jika tak ada aral melintang, mobil murah untuk petani ini akan mulai meluncur pada tahun 2012.
"Programnya sedang dikoordinasikan dengan kementerian terkait. Belum tahu anggaran, belum pasti tapi dikisaran Rp 100 miliar untuk biaya pengujian akan kita fasilitasi," katanya.
Seperti diketahui pemerintah tengah menyiapkan mobil murah seharga Rp 50 juta per unit untuk para petani. Selama ini GEA maupun Tawon sudah kerap muncul dalam beberapa pameran di Tanah Air, khusus Tawon sempat dibandrol Rp 48 juta per unit. "Soal skim pembiayaannya belum tahu," katanya.
(ade/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah