Ya, mobil tersebut adalah hasil karya PT Astra Daihatsu Motor (ADM) yang secara khusus untuk mengikuti ajang Adira Indonesia Art Motoring 2011 yang dihelat di Galeri Nasional Jakarta hingga 1 Mei silam.
Sekujur tubuh mobil MPV 7 seater yang sering disebut Baby Alphard itu memang tidak seperti biasanya karena penuh dengan lukisan. Saking uniknya, MPV Luxio itu dikira sebagai mobil antar-jemput salah satu taman kanak-kanak di Jakarta.
"Mobilnya lucu mas, dari TK mana," cetus seorang warga ketika melihat mobil Luxio white premier edition ini.
Kami pun melanjutkan perjalanan sembari cuek meski orang sering melihat ke mobil ini.
Secara basic, Luxio warna-warni adalah Luxio VVT-i X otomatis special edition dengan mesin kapasitas 1.495 cc 3SZ-VE DOHC. Ketika melihat STNK-nya pun dipastikan masih berstatus warna putih dan bukan warna-warni.
Di Indonesia, Daihatsu Luxio terkenal dengan mobil keluarga 7 kursi. Bila disandingkan dengan Daihatsu Gran Max, wujud keduanya mirip sekali. Hanya saja Gran Max terkenal dengan sebagai kendaraan, sedangkan Daihatsu Luxio diproduksi untuk mobil keluarga.
Kalau di Toyota, ada Avanza yang terkenal dengan MPV murah meriah. Nah, titel Daihatsu Luxio tidak jauh berbeda. Namun secara fitur, Gran Max kalah bersaing dengan Luxio.
Asyiknya Luxio dilengkapi dengan sliding door manual. Kursi kedua cukup luas, begitu juga kursi terakhir. Kursi ketiga bisa dilipat. Jadi, bila barang bawaan cukup banyak, bagasi belakang cukup optimal menampungnya.
Kami pun mencoba untuk berkeliling Jakarta menggunakan Daihatsu Luxio. Kabin Luxio cukup lega. Disain dashboar tidak tergolong mewah. Namun enak dipandang. Tuas perseneling terletak di begian dashboard tengah. Konsepnya mirip MPV mewah Toyota Alphard.
Ketika tuas perseneling digeser ke D, lampu indikator yang terletak di speedometer akan nyala D. Sedangkan visibilitas ke depan cukup luas.

Asyiknya posisi mengendarai tidak tidak terlalu tegak. Soalnya sandaran kursi bisa di maju-mundur secara manual.
Ketika digunakan di jalur perkotaan, Luxio cukup mumpuni terlebih kondisi macet. Sebab hidungnya yang pesek membuat kita semakin bebas memantau daerah depan. Jadi hidung Luxio bisa Anda tempel dengan bokong mobil depan. Ups! sebaiknya jaga jarak untuk menghindari tabrakan, minimal setengah meter.
Sayangnya karakter suspensi McPherson dengan per keong (depan) dan 5 link, rigid-axle dengan per keong (belakang) agak keras. Bounching atau bantingan suspensi jadi mantul-mantul.
Nah, satu lagi faktor yang harus pengemudi waspadai. Untuk mengantispasi daerah belakang cukup sulit, salah satu contoh ketika memarkirkan mobil. Karena, terhalangi sudut kabin yang agak panjang.
Beruntung tipe X otomatis tersemat sensor parkir sehingga pengendara mendapatkan bantuan. Tititit, begitu bunyinya ketika buntut mobil hampir nempel dengan benda di belakangnya.

Terlepas dari itu, berbagai keunggulan lain telah disematkan oleh Daihatsu pada mobil tersebut. Di antaranya gigi yang bisa menyesuaikan karakter jalan akibat tersemat D,2 dan L. Jadi mobil bisa merangkak lebih baik di tanjakan dan turunan.
Ketika Anda berkendara santai cukup geser ke D, jika tanjakan bisa letakan di 2. Dengan 2, mesin terasa lebih bertenaga. Tak terasa matahari pun tepat di atas kepala.
Faktor kekurangan untuk mobil MPV rata-rata adalah tidak tersedianya blower AC untuk penumpang belakang.
Namun itu tidak berlaku bagi Luxio satu ini. Soalnya Luxio X otomatis tersemat blower AC. Posisinya di bagian tengah atas. Hembusan angin cukup baik.
Oh iya keunggulan lain pada Daihatsu Luxio satu ini sudah teraplikasi fitur ABS.
Perjalanan test drive pun berakhir. Dari apa yang kami rasakan, Daihatsu Luxio X otomatis cukup mumpuni untuk kultur masyarakat Indonesia yang suka pelesiran. Terlebih dengan banderolan sekitar Rp 170 jutaan, Luxio sepertinya pantas dijadikan salah satu first opinion.
(ikh/ddn)
Komentar Terbanyak
Kapolri Soroti Pengawalan saat Macet: Sirine Melengking Itu Mengganggu
Kendaraan Hilang Lapor Polisi, Kena Biaya Berapa?
Kapolri Soroti Moge-Mobil Mewah Dikawal: Jangan Terobos Lampu Merah