Sekelompok pembuat mobil nasional yang tergabung dalam Asosiasi Industri Automotif Nusantara (Asia Nusa) menegaskan mereka tidak akan seperti pabrikan mobil asing yang terkesan meminta-minta diberi insentif dari pemerintah Indonesia.
Asia Nusa melalui Ketua Bidang Marketing/Komunikasi Dewa Yuniardi menjelaskan kalau masih banyak cara untuk membuat mobil berharga murah tapi dengan kualitas yang bagus tanpa perlu menjadi pengemis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sikap Asia Nusa adalah tidak usah ada insentif untuk mobil murah karena harga kami sudah murah. Jadi pemerintah tidak kehilangan pendapatan karena harus kasih insentif ke mobil murah. Pemerintah tidak akan kehilangan devisa keluar. Bayangkan kalau program mobil murah jalan, pasti akan laku keras, lalu berapa devisa negara yang akan terbang keluar?," papar Dewa.
"Lebih baik daripada uang pemerintah habis untuk kasi insentif mobil murah, sebaiknya siapkan aja infrastruktur stasiun BBG dan Asia Nusa siap dengan teknologi BBG. Asia Nusa memberikan solusi ke pemerintah, bukan menuntut pemberian fasilitas-fasilitas insentif," tukasnya.
Saat ini Asia Nusa menurut Dewa memiliki mobil-mobil nasional seperti Tawon, Gea, Komodo dan lainnya. Banderol harga mobil nasional ini pun cenderung sangat murah. "Kami bertahan di maksimum Rp 60 juta," tandasnya.
Harga itu tentu masih jauh dibawah batas harga maksimal yang ingin ditetapkan pemerintah untuk program mobil murah yakni Rp 75-80 jutaan. Dalam program tersebut, setiap pabrikan yang mampu mencapai harga tersebut dengan ketentuan-ketentuan spesifikasi lain yang ditetapkan pemerintah nanti akan diberi insentif.
Tapi menurut Dewa, insentif itu tidak perlu diberikan. Asia Nusa menurut Dewa sudah menemukan cara paling mudah untuk menekan harga jual kendaraan, yakni dengan berbagi platform dan komponen hingga mesin sesama anggota Asia Nusa.
"Sehingga harga bisa lebih rendah lagi, penyediaan komponen terjamin, ββmutu lebih bagus. ββDan yang lebih penting lagi, Asia Nusa tidak perlu dβikasih insentif-insentif-an seperti yang diminta oleh mobil merek luar, sehingga pendapatan pemerintah tidak berkurang," pungkasnya.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar