Trik Honda Kurangi Bahaya Wangi Mobil Baru

Trik Honda Kurangi Bahaya Wangi Mobil Baru

- detikOto
Selasa, 08 Feb 2011 19:16 WIB
Jakarta - Mobil-mobil keluaran baru kadang mengeluarkan wangi yang bisa menyebabkan seseorang sakit. Honda pun menggunakan trik khusus agar dampak negatif dari bau-bau khas mobil baru yang muncul dari VOC (volatile organic compound) tersebut berkurang.

"Waktu sekolah kan kita kenal VOC-nya Belanda tuh yang monopoli perdagangan. Efeknya negatif. Di otomotif kita kenal VOC juga. Efeknya sama-sama segatif," ungkap Ridwan Pujanto Manager Service PT Honda Prospect Motor, Selasa (8/2/2011).

Seperti diberitakan sebelumnya, VOC adalah senyawa kimia organik yang mudah menguap ke lingkungan. VOC ini timbul dari material-material di dalam mobil seperti cat mobil, vinil, atau plastik serta emisi gas buang kendaraan yang berbahaya pada lingkungan. Material ini menyebabkan sakit kepala, mual, mengantuk sampai sakit tenggorokan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti dilansir achooallergy, VOC ini menyebabkan gejala yang sama dengan sick building syndrome, syndrome yang mendera ketika karpet, furnitur baru dipasang di dalam rumah atau gedung.

Kabin dalam mobil dari pendapat beberapa ahli malah memiliki dampak sick building syndrome yang lebih parah karena ruangannya cukup tertutup.
VOC ini bila bercampur dengan Nitrogen Oksida di udara serta tersiram sinar matahari maka akan berefek bahaya pada lingkungan terutama pada lapisan ozon.

Nah untuk meminimalisasi efek negatif dari VOC itu, selain berusaha membuat mobil yang ramah lingkungan, Honda pun menurut Ridwan juga mulai mengaplikasi cat yang berbahan dasar air (water base).

Cat water base ini menurut Ridwan jauh lebih bersahabat bila dibandingkan dengan cat konvensional yang banyak mengandung tiner.

"Di cat biasa, kandungan tiner sangat banyak, terutama di lapisan base coat. Di lapisan ini solvent (pelarut) mendominasi dengan 70 persen sementara lapisan lain seperti epoxy primer, primer surface dan clear coat masing-masing mengandung 10 persen solvent. Di cat biasa solvent (pelarut) ini menggunakan tiner, tapi di water base diganti menjadi air," jelas Ridwan.

"Air yang digunakan untuk pengecatan ini menggunakan air yang sudah disterilkan dari kandungan mineral," tambahnya lagi.

Sebenarnya, teknik pengecatan air ini sudah cukup lama dikenal di industri otomotif. Pertanyaan pun muncul, kenapa Honda baru mengaplikasinya saat ini?

"Iya, ini memang sudah lama. Tapi ketika itu teknik ini masih sangat mahal. Sekarang sudah tidak lagi. Harga pengecatan ulang dengan menggunakan teknik ini pun sama dengan pakai cat biasa. Harga jasa pengecatan misalnya mobil konsumen baret, per panelnya tidak berubah," timpal Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual HPM, Jonfis Fandy di tempat yang sama.

Sementara pekerja pabrik Honda yang bertugas melakukan pengecatan pun sudah merasakan perbedaan menggunakan pelarut dari tiner dengan air.

"Cat water base lebih efisien. Contohnya spakbor kalau pakai water base kita cuma butuh cat 80 gram, kalau pakai cat biasa butuh sampai 120 gram. Penggunaannya jadi efisien karena kalau solvent biasa (tiner) butuh 3 lapisan (base coat) sekali cat kalau pakai water base cuma 1,5 lapis," jelasnya.
(syu/ddn)

Hide Ads