Apa penyebabnya? Hal itu bisa terjadi karena adanya VOC di dalam interior mobil. VOC ini bukan lah VOC sebagai badan usaha Belanda yang memonopoli perdagangan. Di industri otomotif, istilah VOC pun sama-sama negatifnya.
VOC yang dikenal di industri otomotif merupakan singkatan dari Volatile Organic Compound atau senyawa organik yang mudah menguap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir achooallergy, VOC ini menyebabkan gejala yang sama dengan sick building syndrome, syndrome yang mendera ketika karpet, furnitur baru dipasang di dalam rumah atau gedung.
Kabin dalam mobil dari pendapat beberapa ahli malah memiliki dampak sick building syndrome yang lebih parah karena ruangannya cukup tertutup.
VOC ini bila bercampur dengan Nitrogen Oksida di udara serta tersiram sinar matahari maka akan berefek bahaya pada lingkungan terutama pada lapisan ozon.
Akibat percampuran itu, lapisan ozon yang terbentuk di area troposphere menyebabkan tertahannya panas yang berada di permukaan bumi. Dengan kata lain, VOC adalah salah satu penyebab terjadinya efek global warming.
Tidak hanya itu, VOC pun ternyata juga mampu meningkatkan potensi terjadinya hujan asam dan menjadi salah satu penyebab terjadinya gangguan pernafasan dalam jangka pendek maupun panjang.
Karena itulah, para produsen mobil pun mulai mengurangi penggunaan bahan-bahan yang bisa menyebarkan VOC di dalam kabin. Standar penggunaan barang-barang yang berbahaya bagi material ini sudah diterapkan pada 2007 di Jepang. Kira-kira apa lagi yang dilakukan produsen mobil untuk mengurangi hal ini? Tunggu artikel selanjutnya.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah