Sebut saja Road Safety Association (RSA), selaku Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berkutat dalam soal keselamatan berkendara, mengaku kecewa karena minimnya kepedulian pemerintah terhadap isu tersebut.
Kesimpulan tersebut karena Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang direncanakan akan hadir, membatalkan niatan tersebut, karena kesibukan SBY, sehingga digantikan Menteri Perhubungan, Jusman Syafii Djamal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
RSA menggambarkan, ketika pertama kali digelar pada tahun 2007 lalu, Presiden sempat hadir, kemudian tahun 2008, menurun jadi wakil Presiden.
"Dan sekarang malah nggak ada yang hadir?" ujarnya.
Padahal, peran SBY sebagai publik figur sangat diharapkan bisa membantu
kesadaran masyarakat akan pentingnya keselamatan berkendara.
Sehingga, kedepannya RSA mengharapkan pemerintah untuk lebih serius terhadap isu keselamatan berkendara ini. RSA pun meminta ada tindakan yang nyata setelah peresmian ini.
"Yang penting itu setelah ini, kita mau apa? kalau cuma seremoni saja, tidak akan menyentuh sampai kalangan bawah," ujar Ketua Umum RSA Rio Octaviano menimpali.
RSA menambahkan, daripada menghabiskan uang hanya untuk menggelar acara seperti ini, lebih baik uang tersebut dibelikan helm sebanyak mungkin, untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat di luar sana.
"Kan masih banyak yang tidak mampu membeli helm standar nasional," ujarnya.
Sehingga kedepannya, perlu dukungan dari semua pihak untuk memberikan kesadaran akan pentingnya keselamatan berkendara.
Karenanya, melalui ketua umumnya, Giri Suseno, Pekan Nasional Kesematan Jalan ini kedepannya akan coba merangkul semua pihak, agar program kampanye tersebut dapat berjalan dengan baik.
"Salah satunya, mereka akan merangkul kami (RSA. Red). Jadi kami yang mengurusi masyarakat secara langsung, sedangkan mereka lebih pada tingkatan regulasinya, kita lihat saja," ujarnya.
(bgj/ddn)
Komentar Terbanyak
Mobil Esemka Digugat, PT SMK Tolak Pabrik Diperiksa
Syarat Perpanjang SIM 2025, Wajib Sertakan Ini Sekarang
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar