Strategi Hyundai Indonesia Hadapi Tahun yang Sulit

Strategi Hyundai Indonesia Hadapi Tahun yang Sulit

Niken Purnamasari - detikOto
Jumat, 19 Feb 2016 10:20 WIB
Foto: Hasan Al Habshy
Jakarta - Tahun 2015 menjadi tahun yang berat bagi industri otomotif Indonesia, termasuk Hyundai sebagai salah satu pemainnya. Untuk menghadapi tantangan tersebut, sejumlah langkah dilakukan oleh produsen mobil asal Korea Selatan itu untuk bertahan di pasar otomotif Indonesia.

Salah satu langkah yang diambil PT Hyundai Mobil Indonesia yaitu dengan melakukan efisiensi di sejumlah sisi seperti pelatihan untuk karyawan, pengurangan jumlah pameran yang diikuti, serta sampai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawannya.

"Tahun 2015 untuk otomotif dan non otomotif market beratnya minta ampun. Bahkan enggak cuma di Indonesia, market secara global. Jadi untuk melewati 2015, apa yang Hyundai lakukan kita melakukan efisiensi yang cukup besar-besaran," ujar Presiden Direktur PT Hyundai Mobil Indonesia, Mukiat SutiknoΒ 

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Efisiensi tersebut dari segi spending yang kita lakukan misal berkaitan dengan pelatihan manpower, lalu misal dalam sebulan misalnya kita ada 10 atau 12 pameran, kita harus kurangin jadi mungkin cuma 8 pameran," terang Mukiat.

Khusus terkait Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), pada tahun lalu Hyundai mengurangi jumlah karyawan sekitar 15 persen. Bentuk PHK yang dilakukan berupa pengurangan jumlah karyawan di setiap divisi ataupun tim.

"Kita tahun lalu ada pengurangan 15 persen. Kita ada pengurangan tapi terus terang pengurangan tersebut lebih di redudency pekerjaan. Misalnya di satu departemen ada 4-5 orang mungkin cuma jadi 4, departemen lain yang ada 6-7 orang mungkin cuma jadi 5. 15 persen itu termasuk salesman yang tidak mencapai target juga jadi kita stop," jelas Mukiat.

Sementara itu, untuk tahun ini Mukiat menegaskan Hyundai Mobil Indonesia tidak berencana untuk kembali melakukan efisiensi jumlah karyawan. Hyundai fokus untuk meningkatkan kapabilitas dan kemampuan para karyawan lewat sejumlah pelatihan yang dilakukan.

"Kita enggak ada rencana PHK tahun ini. Tahun 2016 market otomotif akan jadi lebih baik. Selain produk, kami fokus di pengembangan manpower yaitu berupa training dari sales dan aftersales," tandasnya.

(nkn/ddn)

Hide Ads