Untuk menawarkan mobil Jeep yang lebih irit kepada konsumennya, PT Garansindo Inter Global pun menawarkan Jeep Wrangler dengan mesin berkapasitas 3.000 cc terbaru kepada masyarakat Indonesia.
Mobil ini juga menawarkan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan Jeep Wrangler sebelumnya yang berkapasitas 3.600 cc.
βKehadiran mesin 3.0L V6 Pentastar membuat Jeep Wrangler semakin efisien dari segi bahan bakar,serta semakin kompetitif dari segi harga jual. Mesin dengan dimensi yang lebih kecil menjadikan Jeep Wrangler lebih lincah dan efisien untuk penggunaan dalam kota. Juga mempunyai kapabilitas off-road khas jeep yang sangat baik.β ujar CEO Garansindo Muhammad Al Abdullah di Bogor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karakter medan off-road di JSI ini dirasa tepat untuk menguji keunggulan yang ditawarkan pada Jeep Wrangler terbaru ini. Sebab, mobil ini menerapkan sistem penggerak roda 4x4 yang cocok untuk medan tanah, bebatuan maupun lumpur-lumpur.
Bagaimana sensasi 'mandi lumpur' bersama Jeep Wrangler 3.0L 2015 ini? Yuk simak ulasannya berikut.
1. Tampilan Khas Mobil Jeep
|
|
Memang, tidak ada perubahan yang mendalam dari segi eksteriornya pada Jeep Wrangler Rubicon 3.0L ini. Dari segi dimensi, mobil ini memiliki panjang 4.751 mm, lebar 1.856 dan tinggi 1.873. Hal itu dibarengi dengan ukuran panjang sumbu roda (wheelbase) sebesar 2.423 mm dan juga ground clearance setinggi 254 mm.
Selain itu, Jeep Wrangler Rubicon 3.0L ini menghadirkan paket pilihan pelek Slot Spoke Styled Steek Painted Argent Wranglew Sport-X 16 inci, Moab Cast Painted Sparkie Silver Wrangler Sport 17 inci, Polished Mineral Gray Wrangler Rubicon 17 inci dan Polish Sparkie Silver Wrangler Sahara 18 inci. Jeep Wrangler kali ini menggunakan pelek Polished Mineral Gray Wrangler Rubicon berukuran 17 inci.
Dari segi warna, Jeep Wrangler terbaru ini ditawarkan dengan enam pilihan. Warna itu adalah Sunset Orange, Green Tank, Cooper Brown, Firecracker Red, Baja Yellow dan Hydro Blue.
2. Fitur Pelengkap Mobil Off-Road Jeep Wrangler
|
|
Tidak hanya itu, Hill Descent Control (HDC) juga diterapkan pada mobil ini. Fungsi itu bisa membantu pengemudinya untuk tetap menjaga kontrol mobil ketika sedang menuruni medan bukit yang curam.
Untuk membantu melalui tanjakan yang curam juga, Jeep Wrangler 3.0L 2015 juga menghadirkan fitur Hill Start Assist (HSA). Selain itu, agar kontrol pengereman akan tetap stabil, fitur Heavy Duty Brake juga diterapkan.
Untuk fitur keamanannya, Jeep Wrangler 3.0L terbaru ini menghadirkan Antilock Brake System (ABS), Electronic Brake Distribution (EBD), Brake Assist (BA), Traction Control (TC), Anti Roll Mitigation (ARM), Pre Tensioner Safety Belt dan Airbag.
3. Kenyamanan dari Dalam Kabin
|
|
Kesan pertama yang dirasakan detikOto ketika duduk di balik kemudi mobil ini adalah kenyamanannya yang ditawarkan. Kursi pada Jeep satu ini menawarkan posisi berkendara yang sempurna. Kenyamanan yang diberikan pada kursi ini cukup menjanjikan dengan adanya kursi kulit yang cukup empuk.
Kenyamanan ditambah lagi dengan sistem hiburannya. Beberapa tipe Jeep Wrangler terbaru dilengkapi dengan sistem audio 9-speaker dari Alpine. Sistem audio itu menggunakan high-powered eight-channel 552-watt amplifier, subwofer all weather 8 inci, dua tweeter serta empat speaker berukuran 6,5 inci dan dua lagi yang ditempatkan pada overhead soundbar.
Sistem Uconnect pun akan selalu menemani perjalanan penggunanya. Layar sentuh Uconnect 6,5 inci memiliki serangkaian fitur. Fitur itu meliputi voice recognition, navigasi, climate control dan masih banyak lagi.
Selain itu, hadir pula setir yang dipenuhi dengan tombol-tombol audio dan hands-free communication.
4. Melibas Genangan Air dan Gundukan Tanah
|
|
Satu lagi, kecepatan yang ditempuh dan penginjakan pedal gas pun harus disesuaikan. Untuk melalui medan-medan berat, detikOto diharuskan untuk memacu mobil dalam kecepatan sekitar 20 km/jam.
Hal itu berguna untuk membantu tenaga yang dihasilkan mesin agar ditransfer secara merata ke semua roda. Jadi, distribusi ke roda depan maupun belakang akan seimbang dan memudahkan detikOto untuk melibas medan yang sulit dilalui.
Pertama memasuki track, detikOto ditawarkan untuk melibas medan tanah dan bebatuan yang tidak rata dan membuat mobil dalam keadaan miring. Dalam hal ini, detikOto disarankan untuk tidak melawan arah setir dan tetap menyeimbangkannya.
"Jangan lawan setirnya, ikutin aja," saran seorang instruktur yang berada di dalam mobil.
Setelah sukses melibas medan ini, detikOto kembali dihadapkan oleh medan gundukan tanah. Hal ini bisa dilewati untuk merasakan traksi yang dihasilkan pada mobil ini.
Perjalanan dilanjutkan dengan medan bebatuan yang disebarkan di kiri-kanan jalan yang mengharuskan detikOto melakukan manuver pada mobil ini. Ketika melalui rintangan ini, detikOto merasakan Jeep Wrangler yang begitu lincah untuk meliuk ke kanan dan ke kiri.
Setelah menguji manuver, detikOo dihadapkan pada medan genangan air. Dikatakan, genangan air pada saat itu mencapai 50 sampai 70 cm.
Tak ada kekhawatiran untuk melalui medan ini. Sebab, mobil-mobil Jeep sudah dikenal dengan kemampuannya untuk melibas genangan air yang cukup tinggi. Di medan genangan air ini pula, detikOto harus tetap menjaga kendali mobil dengan kecepatan stabil agar tidak terbawa arus.
Sukses melalui rintangan genangan air, detikOto lagi-lagi dihadapkan langsung oleh medan terakhir berupa bebatuan yang tidak merata dan menanjak. Batu-batu itu cukup tinggi sekitar 10-20 cm seperti gundukan polisi tidur di perumahan.
Untuk melalui ini, detikOto harus menjaga injakan pedal gas agar tetap stabil dan mobil tidak mundur. Injakan pedal gas disarankan agar tidak terlalu ditekan dan tidak terlalu dilepas. Sebab, jika gas terlalu ditekan, mobil akan menciptakan guncangan yang dahsyat karena gundukan batu yang tidak rata ini.
Memang, guncangan yang diberikan cukup dahsyat karena batu yang tinggi-tinggi. Meski begitu, keempukan suspensi tetap terasa pada mobil ini.
5. Kesimpulan
|
|
Namun dari segi akselerasi, Jeep Wrangler bermesin bensin ini lebih lemah dibandingkan dengan Jeep Wrangler bermesin diesel 2.8L empat silinder model tahun 2014. Sebab, detikOto sempat menjajal Wrangler bermesin diesel itu untuk melalui lintasan yang sama.
Ketika melewati rintangan terakhir yang berupa bebatuan dan menanjak, pedal gas yang diinjak detikOto pada Jeep Wrangler bermesin diesel tidak harus menginjak dalam-dalam. Sedikit saja pedal gas diinjak, mobil bermesin diesel ini bisa melalui gundukan bebatuan yang menanjak itu.
Hal itu berbeda dengan Jeep Wrangler bermesin bensin 3.0L. Untuk melalui medan yang sama detikOto harus menginjak pedal gas yang cukup dalam.
Hal itu dipercaya karena torsi yang dihasilkan mesin bendin berkapasitas 3.000 cc lebih rendah dibandingkan dengan mesin diesel 2.800 cc. Mesin bensin 3.0L DOHC V6 Pentastar hanya menghasilkan torsi sebesar 285 Nm pada putaran 4.400 RPM sementara mesin diesel 2.8 L, 4 silinder mampu menghasilkan torsi sebesar 460 pada putaran 2.600 RPM.
Halaman 2 dari 6












































Komentar Terbanyak
Ngamuk Ditegur Lawan Arah, Pemotor di Lebak Bulus Pukul Penegur!
Viral Ertiga Lawan Arah di Jakpus, Ditegur Malah Rasis dan Mukul!
Shell, BP, Vivo Siap Jualan Bensin Lagi, Stok Mulai Tersedia