Sebuah perkumpulan dokter ahli paru-paru Australia dan Selandia Baru belum lama ini mengungkapkan kalau pengguna mobil baru lebih rentan terkena flu dibanding pengguna mobil tua. Ada beberapa alasan mengapa hal itu terjadi.
Penelitian yang dipublikasi dalam pertemuan tahunan ahli paru-paru Australia dan Selandia Baru ini mengungkapkan kalau sekat dan karet yang biasa menutupi sela mobil pada mobil tua yang kebanyakan sudah getas dan rusak memberi kabin mobil sirkulasi yang lebih baik dibanding dengan mobil baru yang karet penyekatnya rata-rata masih bagus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari penelitian itu terungkap kalau fungsi sekat karet pada dasarnya adalah mencegah polutan dari luar kabin untuk masuk ke dalam ruang kabin. Namun karena terlalu tertutup terkadang hal ini malah membuat virus terus bercokol di kabin yang pada akhirnya menginfeksi penumpangnya.
Dr Bell mengatakan ancaman flu dapat dikurangi dengan memberikan sirkulasi udara pada mobil.
"Sederhananya, jika Anda bepergian selama sekitar 90 menit di dalam mobil yang relatif modern dengan sirkulasi udara rendah, Anda hampir pasti akan terkena influenza yang dibawa penumpang lain," katanya seperti detikOto kutip dari Drive, Jumat (8/4/2011).
"Pesan utamanya adalah bahwa orang yang berisiko tinggi harus hati-hati terutama dengan siapa mereka melakukan perjalanan dengan mobil penumpang selama wabah influenza," tambah Bell lagi.
Dia lalu memberi saran, bagi para pengguna mobil berusia muda sebaiknya membuka sedikit jendela untuk membiarkan virus-virus yang ada di kabin tersedot keluar.
(syu/ddn)
Komentar Terbanyak
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
BYD Atto 1 Terlalu Murah, Pedagang Mobil Bekas Mulai Panik