BBM Dibatasi, Perilaku Pengendara Berubah

Jakarta - Produsen mobil memperkirakan pembatasan BBM bersubsidi akan menyebabkan masyarakat beralih menggunakan motor. Pembelian mobil pun akan menurun. Mobil akan digarasikan sementara.

"Begitu ada pembatasan Premium, ada impactnya, kan cukup besar ya dari biasanya Rp 4.500 per liter jadi sekitar Rp 7.000 per liter. Market mobil akan drop, ada penurunan. Behavior-nya masyarakat berubah, ada kemungkinan langsung beralih menggunakan motor. Ini terjadi pada low segment ya. Mereka hanya menggunakan mobil pada weekend saja," ujar Elvina Afny Head Domestic Marketing Division PT Astra Daihatsu Motor kepada detikOto.

Namun menurut Elvina hal itu hanya akan terjadi dalam waktu 3 bulan saja setelah kebijakan pembatasan BBM subsidi berlaku.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namanya juga orang butuh mobil, ujungnya orang tetap beli mobil. Alasannya seperti kalau naik motor kepanasan atau kehujanan," ujarnya.

Pembatasan BBM subsidi di mata Daihatsu bukanlah suatu ancaman tapi justru potensial bagi Daihatsu. "Dengan bensin yang mahal orang kan bakal mencari mobil yang efisien, dimana Daihatsu sudah terbukti sebagai produsen mobil yang mengkhususkan diri pada mobil-mobil kompak dengan bahan bakar yang irit," ujarnya.

Sementara itu Direktur Pemasaran PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor Rizwan Alamsjah menuturkan penjualan mobil akan menurun sekitar 20-30 persen begitu ada pembatasan BBM subsidi. "Kami memprediksi untuk penjualan keseluruhan tipe baik mobil besar dan kecil, mungkin kami akan mengalami penurunan sebesar 20%-30%," ujarnya.

Namun meski mengakui bakal ada penurunan nanti, rencana pembatasan BBM subsidi selama ini belum terlalu mengganggu pasar Mitsubishi.

"Kami para pengguna Solar memang tidak terlalu merasakan dengan apa yang dirasakan pengguna bahan bakar Premium. Seperti pada penjualan kami untuk mobil-mobil besar yang menggunakan bahan bakar solar. Pada bulan Oktober kami dapat menjual 9.407 unit dan November kami dapat menjual hingga 9.791 unit per bulan. Ini menandakan bahwa kami memang agak tidak berpengaruh dengan pembatasan bahan bakar," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, DPR dan pemerintah telah sepakat untuk melakukan pembatasan BBM subsidi pada akhir triwulan pertama 2011. Ini berarti molor dari rencana sebelumnya pada 1 Januari 2011.
(ddn/ddn)