Salah satu tantangan bulan Ramadan adalah melawan rasa kantuk saat karena pola tidur yang berubah. Ditambah harus menahan diri dari makan dan minum dari terbit fajar hingga matahari terbenam. Bagaimana tips aman berkendara ketika bulan puasa?
Road Safety Commision Ikatan Motor Indonesia, Erreza Hardian, mengatakan kurang tidur bisa menyebabkan penurunan kinerja. Termasuk menghambat kemampuan untuk mengemudi.
"Dengan puasa mempengaruhi fungsi kognitif seseorang, ini juga membuat waktu reaksi dan persepsi spasial, -keduanya penting untuk mengemudi - jauh lebih buruk. Selain itu, pengemudi juga bisa mengalami kurang konsentrasi dan sakit mata. Akibatnya, mereka cenderung melewatkan rambu-rambu jalan, gagal memeriksa titik buta, dan bahkan kehilangan kendali atas kendaraan mereka, sehingga meningkatkan potensi kecelakaan," kata Erreza dalam keterangannya dikutip Senin (27/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu apa yang bisa dilakukan oleh pengemudi Muslim yang menjalankan ibadah Ramadan untuk meminimalkan kemungkinan tabrakan di jalan ?
Erreza menjelaskan hal pertama ialah jangan mengemudi ketika kondisi tubuh tidak baik-baik saja. Tindakan pencegahan yang paling jelas adalah tidak mengemudi saat merasa lelah atau sakit - itu tidak sebanding dengan risikonya.
"Pastikan untuk beristirahat dan menyegarkan diri sebelum mengemudi, mungkin dengan tidur nyenyak jika Anda tidak punya waktu untuk tidur dengan nyenyak, atau bepergian dengan transportasi umum. Jika Anda mulai merasa tidak enak badan saat mengemudi, segera menepilah dan istirahatlah hingga Anda merasa lebih baik. Ada metode power nap berupa tidur aktif pulas 15 menit," jelas dia.
Baca juga: AC Mobil Kurang Dingin? Cek 6 Bagian Ini |
Selanjutnya harus tetap memerhatikan rambu dan marka jalan. Beberapa aturan terpenting yang harus diikuti termasuk mengenakan sabuk pengaman, menghindari terlalu dekat dengan pengguna jalan lain, dan menjaga batas kecepatan.
Erreza melanjutkan penyebab besar lain dari kecelakaan di jalan raya adalah jarak pandang yang buruk. Semakin penting bagi Anda untuk dapat melihat dengan baik, dan orang lain dapat melihat Anda saat mengemudi.
"Jadi, sebelum Anda keluar, pastikan lampu depan, lampu belakang, dan indikator Anda bersih dan berfungsi dengan baik. Anda juga harus membersihkan jendela untuk menghilangkan kotoran yang dapat mempengaruhi kemampuan Anda untuk melihat dengan jelas," kata dia.
Kemudian tetap beretika baik di jalan. Erreza menjelaskan bersikaplah sangat sopan dan perhatian kepada orang lain, karena mereka juga mungkin mengemudi lebih sembrono dari biasanya karena alasan yang berbagai macam.
"Cobalah untuk tidak terlalu gusar dan marah pada siapa pun, karena ini hanya akan mengobarkan situasi dan meningkatkan kemungkinan tabrakan," kata dia.
Mengemudi dengan rencanakan perjalanan lebih hati-hati dan antisipatif. Sebisa mungkin menghindari mengemudi di luar jam padat. Terakhir, menghindari perjalanan yang tidak perlu. Erreza bilang jika tidak terlalu penting bagi Anda untuk berada di belakang kemudi, pertimbangkan untuk melewatkan atau menggunakan sarana alternatif seperti transportasi umum atau berjalan kaki.
(riar/dry)
Komentar Terbanyak
Harga BYD Atto 1 Bisa Acak-acak Pasar Agya? Ini Kata Toyota
Parkir Kendaraan di Jakarta Bakal Dibikin Mahal!
Duit Ada, Kenapa Orang Indonesia Menahan Beli Mobil?