Presiden Joko Widodo yang berada di dalam mobil kepresidenan melintasi banjir di DesaPekauman Ulu, Kabupaten banjar,Kalimantan Selatan, Senin (18/1/2021). Kunjungan kerja tersebut dalam rangka melihat langsung dampak banjir.
Dari buritan mobil yang digunakan saat melintasi banjir di Desa Pekauman Ulu, Kabupaten banjar, Kalimantan Selatan, Senin (18/1/2021) tersebut. Terlihat sebuah mobil paling depan yang ditempelkan bendera merah putih merupakan SUV mewah Toyota Land Cruiser.
Berjejer rombongan melintasi banjir menggunakan mobil SUV. Ketinggian air pun terlihat tidak sampai menutup grille mobil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mobil itu, seperti yang tertera dalam laman resmi Toyota Astra Motor menggunakan mesin diesel V8 4.461 cc dengan transmisi otomatis triptonic 6 percepatan. Sebagai sebuah SUV, tentunya Land Cruiser memang cocok digunakan di berbagai medan jalan. Untuk digunakan di jalan rusak pun diklaim tetap nyaman digunakan.
Apalagi mobil-mobil SUV punya kelebihan dalam melewati medan sulit dibanding kendaraan jenis lain. Termasuk saat harus melibas genangan air, atau bahkan banjir. Tapi seperti apa cara aman berkendara mobil di tengah genangan air?
Dikatakan Koordinator Eksekutif Technical Service Astra Daihatsu Motor Anjar Rosadi, sebelum pengendara menerobos banjir, pastikan dulu ketinggian air tidak melebih intake udara mobil. Sebab jika intake udara mobil kemasukan air dipastikan akan menimbulkan gejala water hammer. Maka itu pastikan genangan air yang dilalui, tidak melewati bagian atas ban atau grille depan.
"Setelah itu pastikan melewati banjir dengan perhitungan. Dengan berasumsi ada mobil lain yang datang dari lawan arah, yang bisa menimbulkan gelombang air. Jadi pastikan itu dulu," lanjut Anjar beberapa waktu yang lalu.
"Dan pastikan ketika melewati genangan air, jangan ngebut-ngebut. Karena ini juga bisa menimbulkan gelombang yang berpotensi membuat air tambah tinggi," terang Anjar.
Saat melewati banjir, Anjar menyarankan untuk menggunakan gigi rendah dan ditahan di kecepatan yang konstan. "Dan gas harus jalan terus, karena muffler itu kan ada di belakang ya. Supaya dia kondisinya tetap stabil, mendorong ke belakang," pungkasnya.
Di sisi lain jika sudah mencapai ketinggian lebih dari setengah ban, maka sangat dianjurkan untuk tidak memaksakan diri.
"Batas maksimal paling aman adalah hanya setengah roda dan tidak panjang (jarak tempuhnya)," ujar Instruktur Rifat Drive Labs, Erreza Hardian beberapa waktu yang lalu.
(riar/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah