Pengguna sepeda akhir-akhir ini dibayangi risiko kejahatan. Beberapa kali viral pesepeda yang dijambret hingga ditodong.
Pelaku penjambretan atau penodongan biasanya melakukan aksinya menggunakan sepeda motor. Dengan sepeda motor, pelaku bisa lebih leluasa untuk kabur meninggalkan korban.
Pelaku penjambretan biasanya mengincar para pesepeda yang gowes seorang diri. Tak jarang pesepeda yang dijambret tersungkur karena tasnya direbut paksa oleh pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andry Berlianto, praktisi defensive driving, mengatakan tips aman bersepeda tak jauh berbeda dengan saat menggunakan sepeda motor. Dia menyarankan agar pesepeda tidak membawa barang yang memancing pelaku kejahatan.
"Upayakan tidak membawa barang-barang dalam posisi bergelantung yang mudah ditarik orang," kata Andry kepada detikcom, Senin (12/10/2020).
Pesepeda dianjurkan untuk tetap berkendara di jalur paling kiri. Dengan gowes di jalan paling kiri, posisikan barang di sebelah kiri tubuh.
"Antisipasi penjambret yang datang dari arah kanan," ujar Andry.
Atau, pesepeda perlu memastikan tas atau barang terikat erat pada sepeda. Jangan sampai tas atau barang bawaan yang berharga membentuk juntaian yang rawan direbut paksa oleh pelaku penjambretan.
"Selanjutnya berkendara (gowes) berkelompok (tidak gowes sendiri). Paling tidak mengurangi niat penjambretnya," katanya.
"Gunakan safety gear pesepeda dengan baik dan benar," tutup Andry.
(rgr/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah