Gowes di Tol Layang Cawang-Tanjung Priok, Ada Risiko Angin Samping

Gowes di Tol Layang Cawang-Tanjung Priok, Ada Risiko Angin Samping

Tim detikcom - detikOto
Kamis, 27 Agu 2020 12:15 WIB
Proyek tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) terus maju. Jembatan yang menghubungkan Kalimalang-Kebon Nanas atau sebaliknya pun segera tersambung.
Tol Cawang-Tanjung Priok diusulkan untuk dijadikan jalur sepeda setiap Minggu pagi. Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Pemprov DKI Jakarta mengusulkan agar jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta (Cawang-Tanjung Priok) sisi barat bisa dibuka untuk jalur sepeda di tol setiap Minggu pukul 06.00-09.00 WIB. Namun, ada kekhawatiran terkait keselamatan pesepeda jika dibolehkan melintas di tol tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan ruas tol yang dimintakan izin lintasan sepeda itu mulai dari kawasan Kebon Nanas hingga Tanjung Priok. Dia menyebut lintasan tersebut akan dibangun di salah satu jalur yang ada.

Faktanya, tol Kebon Nanas hingga Tanjung Priok merupakan tol layang. Praktisi keselamatan berkendara dan Director Training Safety Driving Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan, gagasan menyediakan jalur sepeda di tol itu mungkin bagus, tapi hendaknya harus dipikirkan matang-matang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jangan terkesan buru-buru atau ingin terlihat beda tapi justru berbahaya untuk keselamatan orang banyak," kata Sony kepada detikcom, Kamis (27/8/2020).

Sony menitikberatkan kepada faktor keseimbangan dari sepeda itu sendiri. Terlebih, di tol layang yang cenderung memiliki angin yang kencang bisa membahayakan pesepeda.

ADVERTISEMENT

"Apa pun jenis sepedanya, roda dua itu ringan dan rentan hilang keseimbangan, ditambah lagi track-nya di tol yang relatif panas, sepi, dan banyak crosswind (terpaan angin dari samping) dari alam serta angin buangan dari kendaraan-kendaraan besar," sebut Sony.

"Ditambah lagi perilaku pengendara di Indonesia yang belum bisa tertib," katanya.

Menurut Sony, angin samping sangat berpengaruh terhadap sepeda. Sebab, sepeda memiliki bobot yang ringan yang bisa saja dengan mudah diterpa angin kencang dari samping saat melintas di tol layang.

"(Angin samping) sangat berpengaruh terhadap sepeda. (Risikonya) jatuh atau terbawa angin berpindah lajur," ucapnya.




(rgr/lth)

Hide Ads