"Kita bisa prediksi penggunaan bahan bakar, kemudian tenaga pada kendaraan, kita perlu curiga sama busi," ucap Teknikal PT NGK Busi Indonesia, Diko Oktaviano
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain dari tenaga, Diko mengungkapkan penggantian busi juga dari bentuk fisik atau mengacu pada kilometer sesuai buku pedoman servis. Biasanya interval penggantian busi untuk motor setiap 6.000 kilometer dan mobil di 20.000 km.
Baca juga: 3 Hal yang Membuat Motor Boros Bensin |
"Ada dua hal sebenarnya yang bisa dijadikan pertimbangan untuk mengganti busi, pertama mengacu pada kilometer dan bagi mereka yang sudah tau teknis bisa dilihat dari bentuk fisik, elektrodanya," ungkap Diko.
"Misalkan celahnya sudah besar sudah indikasi busi harus ganti, kemudian sudah terdapat carbon fouling (kerak menghitam yang menempel pada elektroda)," pungkas Diko. (riar/rgr)
Komentar Terbanyak
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Cerita di Balik Polisi Kawal Mobil Pribadi Diprotes Pemobil Lain
7 Mobil-motor Wapres Gibran yang Lapor Punya Harta Rp 25 Miliar