Bisakah Pakai Oli Mobil untuk Motor?

Bisakah Pakai Oli Mobil untuk Motor?

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Sabtu, 03 Sep 2016 13:07 WIB
Foto: Rangga Rahadiansyah
Jakarta - Pelumas kendaraan bermotor roda dua dan roda empat memang dibedakan. Tapi, apakah bisa pakai oli mobil untuk motor?

Head of Technical Specialist PT Pertamina Lubricants, Eko Setyobudi menjelaskan, pada dasarnya pelumas memang dibuat dengan dua kategori besar bahan yaitu base oil dan bahan aditif. Namun, tingkat kelicinan pelumas untuk motor dan mobil berbeda karena motor menggunakan kopling basah yang butuh pelumas yang tak terlalu licin.

"Motor dan mobil secara umum bedanya di kopling. Kalau bicara mobil, kan kopling kering. Jadi koplingnya tidak direndam di dalam oli. Tapi kalau motor, koplingnya terendam di oli. Kalau untuk motor, tingkat kelicinan dari oli menjadi satu faktor penentu," kata Eko kepada detikOto.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika menggunakan oli mobil untuk motor, risikonya adalah terjadi slip kopling. Walhasil, performa motor akan terganggu.

"Kalau dipakai untuk kecepatan tinggi, beban berat, tanjakan, mungkin dengan entakan gas itu terlambat dia, karena ada slip di kopling. Jadi gas sudah tinggi, tapi rodanya belum bisa ngejar, mesin putarannya cepat tapi slip di kopling. Apalagi kalau kondisi beban berat, tanjakan, kondisi slipnya lebih besar. Oleh karena itu, dibutuhkan oli khusus untuk motor. Kalau kita cenderung bergerak cepat dibutuhkan oli khusus motor biar ikatannya lebih kuat," ujar Eko.

Technical Specialist Gear, Hydraulic & Grease PT Pertamina Lubricants, Fadilwan menambahkan, memang sepeda motor saat ini ditawarkan dengan transmisi manual dan otomatis dengan kopling basah dan kering. Hanya, tingkat oil stress pelumas lebih tinggi di pelumas sepeda motor, makanya dibutuhkan pelumas khusus.

"Kalau motor ada dua (transmisi) manual dan matic. Kalau di manual (kopling basah) kan koplingnya terendam. Yang terendam ini, friksinya itu harus terkontrol. Kalau kita menggunakan pelumas mobil yang low fricition, kemungkinan akan slip koplingnya. Karena di pelumas-pelumas terkini biasanya dia low friction, nanti akan timbul slip di kopling basah. Tapi di motor-motor matik, koplingnya kan kering, tidak ada masalah. Hanya saja masalahnya tidak bisa kita menggunakan pelumas mobil dan motor dengan waktu yang sama, karena kan stress oli motor lebih tinggi sehingga masa pakai pelumas motor lebih singkat dibanding mobil. Prinsipnya sih sama saja," jelas Fadilwan.

Menurut Fadilwan, mesin mobil dan motor berbeda di kapasitasnya. Putaran mesin lebih besar di mesin motor karena kapasitasnya kecil.

"Mesin mobil kan besar, mesin motor kan kecil. Perbedaannya hanya di RPM. Kalau di mobil, RPM-nya tidak terlalu tinggi. Di motor kan mungkin bisa 5.000-7.000 rpm. Jadi putaran motor lebih tingi, Karena dia kecil, speednya dinaikkan," jelas Fadilwan.

Dilanjutkan Fadilwan, tingkat oil stress sebuah pelumas lebih besar di motor karena putaran yang lebih tinggi tadi. Apalagi sistem pendinginan mesin sepeda motor tidak seperti mobil.

"Kalau mobil pendinginnya radiator. Kalau motor ada yang radiator, ada yang angin. Olinya lebih stres di motor karena putaran tinggi. Apalagi kalau pendinginnya hanya udara, terus macet, dari depan bukannya kena angin dingin malah kena asap knalpot yang panas, jadi di motor lebih stress pelumasnya," ujar Fadilwan. (rgr/ddn)

Hide Ads