Pada pengujian BBM ini, detikOto menggunakan 3 kendaraan, yakni Vespa GTS Super, Toyota Yaris dan Datsun GO Panca. Berikut rangkumannya:
1. Tes irit di Toyota Yaris
|
Kecepatan maksimal mencapai sekitar 60 km per jam dan beberapa kali menemui kemacetan. Jadi stop and go sering kali dilakukan.
Hasilnya untuk Yaris konsumsi BBM menggunakan BBM premium mencapai 7,76 km per liter.
Sementara jika menggunakan Pertamax mencapai 9,65 km per liter. Itu artinya ada perbaikan sekitar 24,4 persen.
2. Tes dyno test di Yaris
|
Sementara Yaris dengan menggunakan Premium hanya mampu menghasilkan tenaga sampai 102,5 bhp saja.
Begitu pula dengan torsi. Ketika menggunakan BBM Pertamax, torsi mobil yang berhasil dikeluarkan mencapai 136,6 Nm pada 4.500 RPM sedangkan Premium hanya sanggup mengeluarkan torsi sampai 133,3 Nm pada rpm yang sama.
Pemilik Rev Engineering Theodorus Suryajaya menjelaskan, pengujian ini dilakukan pada suhu ruangan 32 derajat. Perbandingannya dengan menggunakan BBM RON88 dan RON92 memang tidak terlalu jauh, tapi ketika mencapai RPM 4.000 mulai terjadi gejala ngelitik pada mesin.
"Itu merupakan hal umum ketika mobil menggunakan RON yang lebih rendah maka otomatis akan terjadi ngelitik. Oleh karena itu power yang dihasilkan juga akan menurun atau tidak sebaik dengan menggunakan RON 92," tutur pria yang akrab disapa Teddy.
3. Tes Irit Datsun GO Panca
|
4. Tes Dyno Datsun GO Panca
|
Lalu untuk hasil torsi dengan menggunakan bahan bakar pertamax di Datsun GO Panca adalah: Pada RPM 1.500 menghasilkan torsi 83,6 Nm, di RPM 2.000 Menghasilkan torsi 97,9 Nm, di RPM 2.500 Menghasilkan torsi 103,7 Nm, di RPM 3.000 menghasilkan 108,0 Nm, di RPM 3.500 menghasilkan torsi 112,3 Nm, di RPM 4.000 menghasilkan torsi 117,7 Nm, di RPM 4.500 menghasilkan torsi 117,3 Nm dan di RPM 5.000 menghasilkan torsi 109,6 Nm.
Setelah itu mobil diisi BBM jenis Premium. Hasilnya adalah sebagai berikut:
Pada RPM 1.500 menghasilkan tenaga 17,7 BHP, di RPM 2.000 menghasilkan tenaga 27,8 BHP, di RPM 2.500 menghasilkan tenaga 35,8 BHP, di RPM 3.000 menghasilkan tenaga 45,4 BHP, di RPM 3.500 menghasilkan tenaga 54,7 BHP, di RPM 4.000 menghasilkan tenaga 66,1 BHP, di RPM 4.500 menghasilkan tenaga 74,0 BHP dan terakhir di RPM 5.000 menghasilkan tenaga 77,3 BHP.
Sedangkan untuk hasil torsi adalah, di RPM 1.500 menghasilkan 84,1 Nm, di RPM 2.000 menghasilkan torsi 99,0 Nm, di RPM 2.500 menghasilkan torsi 102,0 Nm, di RPM 3.000 menghasilkan torsi 107,8 Nm, di RPM 3.500 menghasilkan torsi 111,3 Nm, di RPM 4.000 menghasilkan torsi 117,7 Nm, di RPM 4.500 menghasilkan torsi 117,1 Nm da
"Seperti mesin 3 silinder lainnya, karekternya sedikit bergetar pada saat iddle. Waktu pengujian berada di suhu air temperatur 70 derajat dan suhu mesin 90 derajat. Perbedaan dengan menggunakan bahan bakar jenis premium dan pertamax jelas berbeda, tapi pada Datsun GO Panca ini perbedaanya tidak terlalu signifikan," beber Pemilik Rev Engineering Theodorus Suryajaya.
5. Tes irit di Vespa GT Super
|
Untuk pengujian memakai Pertamax, angka konsumsi BBM yang dihasilkan yakni 1:34,36 atau 1 liter untukΒ 34,36 km.
Sementara saat menggunakan Premium hasilnya 1 liter untuk 30,6 km. Menggunakan pertamax lebih irit 12 persen saat menggunakan motor ini.
6. Tes dyno test di Vespa GTS Super
|
Saat menggunakan BBM Premium Vespa Super dan dites dengan mesin dan software yang sama yakni Sportydyno V3.7, Dynometer SD325, dan roller Inertia 8.9, Premium menghasilkan daya motor sampai 9,7 daya kuda di 7.875 RPM.
Selanjutnya pengujian dengan menggunakan bahan bakar Pertamax 92 kali ini berada di suhu 29,8 derajat, dengan tingkat kelembapan (Humidity) mencapai 63 persen.
Suara mesin pun langsung berderu seiring dengan tangan yang menarik gas bertingkat dan semakin dalam. Hasilnya cukup memukau, dengan menggunakan motor yang sama saat menggunakan bahan bakar premium yakni Vespa GTS Super.
Dengan bahan bakar Pertamax RON 92, Vespa GTS ini mampu menghasilkan tenaga sedikit lebih kuat yakin 9,9 daya kuda pada 1.022 RPM.
"Jadi memang seperti itu, saat menggunakan Pertamax 92 lebih tinggi rpmnya dibandingkan premium. Dan itu di RPM atas sedangkan Premium itu RPM bawah. Ini yang membuat HP-nya (tenaga kuda) berbeda," kata Andri Polaris 99.
"Dan hasil ini biasanya untuk di motor matik saja, kalau untuk motor manual itu biasanya di saat menggunakan RON lebih besar di RPM bawah sudah dapat tenaga maksimalnya," tambah Andri.
Halaman 2 dari 7
Komentar Terbanyak
Pajak Kendaraan Indonesia Salah Satu Tertinggi di Dunia, Masyarakat Dapat Apa?
Kesaksian Pemobil Lihat Ban Bocor Massal di Tol Cipularang
Tarif Parkir di Jakarta Mau Naik, Segini Bedanya dengan Kota Lain