Ridwan Kamil Bonceng Anak di Dek Vespa, Bahaya Nggak Sih?

Ridwan Kamil Bonceng Anak di Dek Vespa, Bahaya Nggak Sih?

Tim detikcom - detikOto
Jumat, 20 Jan 2023 11:05 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil resmi bergabung ke Partai Golkar. Sesaat sebelum pulang, Ridwan Kamil menunggangi Vespa kuning.
Ridwan Kamil naik Vespa kuning Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil baru-baru ini mengajak sang putra, Arkana Aidan Misbach keliling kota naik Vespa kuning. Namun Arkana dibonceng dengan berdiri di area dek Vespa. Dari kacamata safety riding, membonceng balita seperti itu, apakah aman?

Dalam video yang dibagikan Ridwan Kamil di akun instagram pribadinya, sang anak terlihat berdiri di area dek Vespa. Dia berdiri diapit di antara dua kaki Ridwan Kamil. Politikus yang baru bergabung dengan Partai Golkar ini tak lupa memakaikan helm pada anaknya.

View this post on Instagram

A post shared by Ridwan Kamil (@ridwankamil)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Biasanya membonceng anak di depan karena berbagai alasan sederhana. Misalnya anak bisa menikmati pemandangan dan merasa senang saat duduk di depan. Ada juga yang berpikir posisi anak di depan lebih aman dan mudah dikontrol saat tertidur. Tapi terdapat potensi bahaya saat membonceng anak di depan, lho.

ADVERTISEMENT

"Lebih baik melihat dari sisi defensive adalah jangan (membonceng anak di depan)," kata Praktisi Keselamatan Berkendara sekaligus Instruktrur Rifat Drive Labs, Erreza Hardian kepada beberapa waktu yang lalu.

Dengan menempatkan posisi anak di depan pengendara, Reza menjelaskan ada risiko yang sangat besar. Pertama adalah ruang gerak pengendara juga jadi terbatas. Belum lagi bila sang anak memencet tombol seperti klakson, lampu sein, hingga starter.

Menempatkan si anak duduk di bagian depan sama saja menghadapkannya langsung dengan bahaya. Membonceng siapa pun itu termasuk anak sebaiknya memang duduk di belakang si pengendara.

"Menerima gaya dorong, ada risiko terbentur," kata Reza.

Posisi duduk yang ideal bagi anak, menurut keselamatan berkendara tetaplah di jok belakang tanpa dihimpit oleh penumpang lain. Namun dengan catatan, Pastikan tangan anak sudah bisa memegang kuat pengendara. Pegangan yang kuat dapat mencegah keseimbangan anak terganggu ketika membonceng. Bisa juga ditambahkan sabuk pembonceng sehingga keseimbangan dan posisi anak dapat lebih terjaga.

Lalu, kaki sudah bisa menginjak pijakan kaki pembonceng dan ingatkan anak kita untuk tidak memainkan kakinya ketika membonceng, untuk mencegah potensi tersenggol kendaraan lain.

"Anak minimal sudah bisa menginjak footstep, bisa mengikuti gerak pengemudi," kata Reza.

Kalaupun belum, sebaiknya pengemudi atau para orang tua menunggu hingga sang buah hati siap secara fisik. Ia mengimbau kepada para orang tua agar tidak membahayakan anak dengan memboncengnya di jok depan.

"Mengajak anak naik motor sama dengan membuat anak menjadi pelindung motor. Kalau jatuh atau terjadi benturan tidak ada proteksi apa-apa," ungkapnya.




(riar/din)

Hide Ads