Ranjau paku masih mengintai pengguna kendaraan bermotor di Jakarta. Tak terkecuali saat PPKM darurat seperti saat ini, ranjau paku masih banyak ditemukan di jalanan Jakarta. Perhatikan tips ini biar kamu nggak jadi korban ranjau paku!
Ranjau paku yang ada di jalanan Jakarta beragam, ada yang paku biasa, paku yang sudah dibengkokkan sampai jari-jari payung. Semua ranjau paku sama-sama membuat ban kendaraan langsung kempis, bahkan ban jenis tubeless pun bisa jadi korban.
Abdul Rohim dari komunitas Saber (Sapu Bersih, komunitas pemburu ranjau paku) memberikan tips agar kamu tidak menjadi korban ranjau paku. Utamanya adalah mengendalikan kecepatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pokoknya kalau kita lewatin titik rawan ranjau itu kurangi kecepatan aja. Soalnya kecepatan di atas 40 km/jam rawan sekali terkena ranjau. Kalau kita kecepatan rendah itu nggak menancap," kata Rohim kepada detikcom, Rabu (21/7/2021).
Rohim mencatat, ada beberapa ruas jalan di Jakarta yang rawan ranjau paku. Berikut daftar lokasi rawan ranjau paku di Jakarta, menurut Rohim:
- Jalan Gatot Subroto mulai Flyover Slipi sampai Pancoran
- Jalan MT Haryono setelah Pancoran sampai Cawang
- Cawang mengarah ke Kampung Melayu
- Jl. TB Simatupang
- Jl Letjen Suprapto, Galur mengarah underpass Senen
- Jalan Gunung Sahari mengarah Mangga Dua
- Grogol mengarah Roxy.
Untuk itu, saat melewati jalan yang ranjau paku di atas, Rohim menyarankan agar mengurangi kecepatan agar tak menjadi korban ranjau paku.
Baca juga: Ngeri! Motor Kena Ranjau Paku Berujung Maut |
"Apalagi kecepatan tinggi, terus beban berat atau berboncengan, tekanan angin kurang, itu mudah terkena ranjau itu," katanya.
Rohim bilang, ranjau paku tersebar di semua lajur, termasuk lajur kiri, tengah dan kanan.
"Biasanya mereka selalu nebar di lajur tengah. Nanti setelah terlindas kendaraan, ranjau itu tersebar di sisi kiri dan sisi kanan. Kalau masih ngumpul di tengah itu berarti belum lama nebarnya. Kadang-kadang ada juga yang nebar di sisi kanan. Jadi jangan pikir jalur kanan aman, pokoknya semua lajur itu rawan," ucap Rohim.
Kalau melaju pelan, ranjau paku kadang-kadang juga bisa terlihat. Ranjau paku atau jari-jari payung kebanyakan berwarna hitam dan senada dengan warna aspal.
"Tapi ada juga yang putih. Kalau jari-jari payung baru ditebar warnanya hitam. Kalau udah agak lama ada putihnya, catnya hilang karena gesekan ban sama aspal," jelas Rohim.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?