Aksi demonstrasi mahasiswa dan buruh yang menolak Omnibus Law Cipta Kerja, Kamis (8/10/2020) kemarin sempat diwarnai tembakan gas air mata. Pagi ini, beberapa lokasi demo masih ada sisa-sisa efek gas air mata.
Salah satunya di simpang Harmoni, Jakarta Pusat, efek gas air mata masih dirasakan warga sekitar, mata jadi perih. Efek gas air mata memang dapat berlangsung cukup lama tergantung dari bahan kimia yang digunakan. Jika terhirup, gas air mata bukan hanya menyebabkan mata perih dan berair, gas yang terhirup pun bisa memicu iritasi pada saluran napas sehingga dada terasa sesak.
Pengendara sepeda motor juga bisa merasakan efek gas air mata yang tersisa hingga pagi ini. Jika terpapar gas air mata, visibilitas pemotor bisa terganggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Praktisi keselamatan berkendara sekaligus Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menyarankan kepada pemotor agar melakukan beberapa hal untuk menghindari terpapar sisa-sisa gas air mata.
![]() |
"Memang nggak ada jalan lain selain menghindar untuk menjauh. Karena berat kalau berkendara dengan mata yang perih, kecuali menggunakan kacamata/goggles," kata Sony kepada detikcom, Jumat (9/10/2020).
Menurut Sony, menutup kaca helm saja belum cukup bagi pemotor untuk menghindari efek gas air mata. "Tetap mata bisa terpapar, kan terbuka di bagian bawahnya. Nggak cukup cuma menutup kaca helm, karena sifat gas mengisi ruang yang kosong," sebutnya.
Jika sudah terpapar efek gas air mata, sebaiknya pemotor menepi. Segera cuci mata dengan air bersih.
"Itu pun perihnya tidak hilang dalam waktu 5-15 menit. Dan tunggu sampai benar-benar pulih sebelum melanjutkan perjalanan," ucap Sony. Sebab, jika mata masih perih karena terpapar gas air mata, visibilitas pengendara motor akan terganggu dan berisiko menimbulkan kecelakaan.
"Selanjutnya, karena efek dari gas tersebut menempel di benda pengendara, segera lepas dan tanggalkan pakaian, helm, sarung tangan, tas bawaan untuk meminimalkan risiko perih di mata. Dan motornya segera dibilas," tutup Sony.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?