Ojek online (ojol) menyambut new normal dengan terobosan baru. Rencananya, driver ojol dan penumpangnya akan disekat menggunakan sebuah partisi transparan.
Partisi itu dipakai driver ojol seperti memakai tas ransel. Diharapkan, partisi yang memisahkan driver ojol dan penumpangnya tersebut tidak akan menularkan virus Corona (COVID-19). Tapi apakah aman driver ojol menggunakan partisi itu?
Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan ada dua hal yang perlu dikaji lagi yaitu kesehatan dan keselamatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Tujuan dari partisi tersebut adalah melengkapi/menyiasati physical distancing, tapi nggak efektif. Karena sekat tersebut efektif ketika tatap muka dan statis, sementara mereka tidak tatap muka dan motor dinamis. Droplet lebih banyak terbuang ke belakang. Jadi yang harus diperhatikan adalah datangnya droplet," kata Sony kepada detikcom, Rabu (3/6/2020).
Dari sisi keselamatan berkendara, menurut Sony, sekat tersebut akan menangkap angin ketika motor bergerak. Alhasil, sekat itu mengganggu aerodinamika pemotor bahkan mempengaruhi keseimbangannya.
"Rawan keseimbangannya hilang. Apalagi driver ojol kadang mengemudi kurang fokus, cari alamat, lihat HP, bahkan dalam kecepatan dan lajurnya tidak konsisten," ujar Sony.
Sony menambahkan, protokol kesehatan yang digunakan driver ojol saat ini sudah benar. Dengan menggunakan masker, helm berpenutup, jaket, sarung tangan dan rutin membersihkan atributnya saja sudah cukup.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah