Ternyata untuk motor sendiri itu ada 3 cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi kecepatan. Sedangkan mobil, memiliki 2 cara untuk mengurangi kecepatan, seperti yang disampaikan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengereman itu ada beberapa cara, kalau untuk sepeda motor itu ada 3 cara. Yakni pengereman dengan engine break, lalu menginjak rem, lalu saat merasa kurang mengurangi laju bisa engine brake lagi. Sedangkan mobil, itu ada dua cara, yakni engine brake dan menginjak rem," kata Jusri.
Jusri menjelaskan, jika bicara soal cara pengeremannya, Jusri memastikan harus ada pelatihannya agar bisa langsung praktik. Meski demikian Jusri coba memberikan sedikit tentang bagaimana cara melakukan pengereman.
"Kapan menggunakan rem depan atau belakang. Ini jawabannya berdasarkan kecepatan. Saat berkendara dengan kecepatan 30 km/jam pengereman yang baik dilakukan menggunakan rem belakang," ujar Jusri.
"Ketika kendaraan 30 km/jam ke atas itu kombinasi brake depan-belakang. kalau di atas 80 km/jam disarankan menggunakan rem depan terlebih dahulu secara lembut, baru beralih ke rem belakang. Dan saat ingin berhenti rem depan lepas saat kecepatan mencapai 30 km/jam," tambahnya.
Saat melakukan pengereman, ada satu hal yang perlu diingat. Saat ingin memberhentikan kendaraan perhatikan spion.
"Ketika keputusan mengerem, cek kaca spion belakang. Kalau aman baru kita memberhentikan kendaraan. Kalau tidak aman atau ada pengendara lain rem sambil menghindar. Dan saat hujan, pengereman dilakukan lebih halus, dan berkendara lebih pelan," katanya.
(lth/rgr)
Komentar Terbanyak
Tuntutan Dicuekin Pemerintah, Ojol Bakal Demo di Gedung DPR!
Ini Sebabnya Pajak Mobil dan Motor di Malaysia Murah
Harga Jual Mobil Listrik Bekas Bikin Sakit Hati, Masih Mau Beli?