Aman Berkendara Tanpa Korbankan Hijab

ADVERTISEMENT

Aman Berkendara Tanpa Korbankan Hijab

Ridwan Arifin - detikOto
Senin, 10 Jun 2019 16:14 WIB
Berkendara naik motor Foto: Rengga Sancaya
Jakarta - Penggunaan hijab atau gamis yang menjuntai saat mengendarai motor tentu berbahaya bagi keselamatan di jalan. Hal ini kerap kali ditemukan di jalanan, bahkan terakhir beredar video yang diunggah jejaring sosial Twitter @AdrielSoekarno, yang menunjukkan seorang penumpang wanita menggunakan hijab panjang tersangkut ke jeruji sepeda motor.



Menanggapi peristiwa tersebut, pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu keselamatan memang adalah hal yang tak boleh disepelekan, sekecil apapun itu. Tak hanya sebagai pengingat bagi para pengemudi, melainkan juga bagi para penumpangnya.

"Jadi kalau dia perempuan usahakan pakai celana panjang, kalau tidak bisa pakai celana panjang, usahakan pakaiannya jangan terumbai-umbai atau menjuntai," jelas Jusri kepada detikcom, Senin (10/06/2019).



Sebab kata Jusri, tak jarang pemakainya tidak menyadari gamis dan kerudungnya terjuntai. Tak hanya berbahaya bagi pemakainya jika bagian bajunya terlilit rantai motor, tetapi juga berbahaya bagi pengendara di belakangnya yang tidak bisa melihat lampu sein atau lampu rem karena tertutupi.

Selain himbauan di atas, ada beberapa tips berkendara yang aman tanpa harus mengorbankan hijab, seperti yang diungkapkan oleh Instruktur Satety Riding Astra Honda Motor, Hendrik Feriyanto.

Pertama yang menjadi konsen adalah bagian bawah pakaian. Baik saat menjadi pengendara maupun penumpang. Sebagai tambahan Saat naik motor, periksa dahulu ujung kain pakaian supaya tidak ada yang menjuntai-juntai.

"Jangan biarkan kain menjuntai, sebisa mungkin dilepit di antara kaki atau diduduki agar tidak terjadi sangkut pada roda ataupun rantai," ungkap Hendrik.



Sementara bila menggunakan kerudung yang lebih besar sebaiknya dimasukkan ke dalam jaket, supaya tidak berkibar-kibar ketika berkendara.

Perhatian lainnya adalah penggunaan aksesori tambahan pada hijab seperti bross dan semacamnya.

"Tentu aksesori tambahan bisa mengganggu kenyamanan helm, sebisa mungkin menggunakan helm yang nyaman di kepala, kalau sempit bisa membuat kekurangan oksigen, ibaratnya memakai helm seperti kita menggunakan celana, cari yang pas dan nyaman," ungkap Hendrik. (riar/lth)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT