Perbedaan fungsi antara ban belakang dengan ban depan membuat tekanan angin ban juga harus disesuaikan supaya motor dapat digunakan dengan nyaman saat berjalan. Kurangnya tekanan angin bisa membuat motor jadi oleng, bahkan paling parah bisa jadi penyebab kecelakaan jika dikemudikan dalam kecepatan tinggi.
Baca juga: Ban Anti Kempes walaupun Lindas Paku |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk ban belakang motor matik, bisa menggunakan tekanan angin sekitar 31-33 psi. Tekanan angin 31 psi untuk berkendara sendiri dan 33 psi adalah jika berboncengan atau saat membawa beban berat.
Tekanan angin yang sama juga direkomendasikan untuk motor jenis bebek. Pada ban depan motor bebek, anjurannya sekitar 29 hingga 30 psi. 29 psi untuk digunakan saat berkendara sendiri, sementara 30 psi saat berboncengan.
Sementara untuk ban belakang motor bebek, bisa menggunakan tekanan angin sekitar 31-33 psi. Tekanan angin 31 psi untuk berkendara sendiri dan 33 psi jika untuk berboncengan atau saat membawa beban berat.
Motor sport tentunya memiliki beban yang lebih berat. Jika dikemudikan sendiri maupun berboncengan, tentunya akan menambah beban pada motor sport. Untuk jenis motor sport, tekanan anginnya direkomendasikan sekitar 32 sampai 34 psi untuk ban depan, sementata roda belakang antara 39-41 psi.
Tekanan angin ban motor sangat penting dalam berkendara. Sebab jika tekanan angin terlalu tinggi, membuat tapak ban yang kontak dengan permukaan jalan jadi tidak merata. Namun jika tekanan angin ban motor kurang dari batas minimal, bisa bikin ban benjol, hingga pecah ban.
Tekanan angin ban motor yang tidak sesuai juga akan berpengaruh pada kenyamanan berkendara terutama pengaturan kemudi motor. Ketidaknyamanan itu dapat membuat oleng, sehingga motor sulit dikendalikan. Fatalnya, dapat menjadi penyebab kecelakaan. (lua/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?