"Karena kan di atas motor yang lindungi kita hanya racing suits, di luar racing suits itu kita perlu body protector depan-belakang, terus juga sarung tangan standar pebalap di sirkuit, sepatu, dan helm yang standar," kata Dimas di Sirkuit Sentul, Bogor, Senin (10/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dirinya menjelaskan saat ini sudah banyak brand-brand racing suits yang bagus, seperti brand-brand nasional racing suits seperti AHRS atau Radiant. Selain itu sudah ada juga brand-brand luar yang sudah ada di Indonesia, seperti yang Astra Honda Racing Team pakai itu racing suits Kushitani dari Jepang.
"Itujuga mempunyai standar yang internasional, seperti sudah diakui MotoGP. Jadi di situlah letak safetynya, karena riders itu tidak ada yang dipake selain yang ada di badan. Makannya kita harus pakai protector yang benar-benar full, jangan sepelekan protector, helm, atau sarung tangan dan sepatu, karena ketika ada accident kita tak bisa hindarkan," jelasnya.
Dalam menentukan racing suits yang bagus, dirinya menyebut ada beberapa hal yang harus diperhatikan rider. Di antaranya selain brand yang sudah dinyatakan berkualitas, juga terkait dengan kecocokan ukuran antara racing suits dan penggunanya, yang dalam hal ini rider.
"Yang pasti si ukuran karena kan ukuran size orang-orang itu berbeda," katanya.
"Biasanya racing suits itu fitting, atau disesuaikan dengan postur tubuh. Ada ukuran S, M, L, atau XL, tapi untuk riders sendiri bikin sendiri," tambahnya.
Segala persiapan sebelum memulai race, termasuk persiapan tacing suits ini menurutnya adalah hal yang tak boleh diabaikan rider. Alasannya segala risiko yang mungkin terjadi di lintas balap akan dirasakan oleh rider itu sendiri.
"Jadi kita harus take care badan kita sendiri, kita harus prepare barang-barang sendiri, aperture kita sendiri, racing suits kita sendiri karena itu buat kita sendiri," katanya.
"Saya selalu ingatkan, untuk safety jangan pelit ya karena kalau kita bisa beli motornya, bisa oprek motornya tapi untuk safety diri pribadi gak bisa itu sayang banget, karena ketika ada impact yang terima itu kita," sambungnya.
Lebih lanjut Dimas juga menekankan para rider untuk memerhatikan kondisi racing suits miliknya. Ada beberapa bagian yang rawan untuk diganti ketika terjadi kecelakaan, ada pula bagian yang harus diganti walau tidak terjadi kecelakaan.
"Ya biasanya kalau dia jatuh atau sudah robek-robek biasanya harus ganti. Biasanya kan kalau riders jatuh kan plus-minus ya, ada yang jatuhnya kaya gelosor gitu ada bagian siku atau paha yang kena, tapi kalau kelempar gak banyak rusak di racing suits tapi yang rusak langsung di badan,"
Selain itu rider juga perlu memperhatikan bagian slider,. Menurutnya slider adalah bagian yang membuat rider bisa melahap tikungan. Slider itu juga mampu membantu rider ketika akan terjatuh karena rider bisa push slidernya ke aspal agar bantu motornya berdiri kembali. (rgr/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah