Ranjau paku telah menjadi modus andalan untuk membuat ban pengguna jalan menjadi bocor. Motif dari modus ini pun cukup beragam, mulai dari untuk meramaikan lapak tambal ban miliknya, hingga sebagai langkah awal dalam tindakan perampokan.
Selain membuat ranjau paku dengan cara menebar paku di jalan, baru-baru ini beredar video pemotor yang diduga sengaja membuat ban mobil bocor dengan sandalnya yang dipasangi paku. Dilansir dari detikJatim, diketahui bahwa kejadian tersebut terjadi di Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya.
Dari kejadian tersebut, praktisi keselamatan berkendara Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana menyampaikan beberapa hal penting yang perlu dilakukan bila menjadi korban dari modus tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal yang paling ditekankan oleh Sony bila menjadi korban dari tindak kejahatan tersebut adalah tidak langsung berhenti dan turun dari kendaraan untuk memeriksa kondisi ban. Ini dikarenakan tindakan tersebut bisa jadi merupakan hal yang diinginkan oleh pelaku, yaitu menggiring korban untuk berhenti di tepi jalan dan akan menggasak barang milik korban.
"Hindari kebiasaan mengecek kendaraan dengan langsung turun di lokasi yang sepi dan tidak aman karena itu tujuan mereka yang sebenarnya, memang ingin digiring begitu," terang Sony kepada detikOto.
![]() |
Sony menjelaskan langkah terbaik jika menjadi korban dari modus tersebut adalah dengan terus lanjut berjalan ke lokasi yang aman. Jika ingin memeriksa kondisi ban, cukup periksa melalui kaca spion saja.
"(Kalau jadi korban) pilihannya memang cuma dua. Pertama rasakan gejala abnormal lewat kaca spion saja, selama masih bisa jalan, tetap jalankan saja ke lokasi yang aman. Kedua, kalau beramai-ramai boleh minta tolong salah satu penumpang untuk ngecek kondisi ban tanpa perlu turun," sebut Sony.
Apabila dirasa sudah cukup aman, mengganti ban mobil menggunakan ban serep merupakan pilihan terbaik jika dibandingkan dengan melakukan penambalan di bengkel-bengkel pinggir jalan.
"Kalau ke tempat tambal ban kan belum tentu benar, skillnya, materialnya, harganya, keamanannya lingkungannya. Jadi, lebih baik tetap ganti sendiri di tempat yang aman, misalnya kantor polisi, parkiran mall, kantor damkar, dan sebagainya," kata Sony.
(lth/lth)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!