Sebelum memulai mudik, pengendara disarankan untuk melakukan perencanaan atau yang biasa dikenal journey management. Apa saja yang perlu disiapkan?
Rencana perjalanan ini perlu disiapkan sebelum berangkat mudik. Perencanaan ini menyangkut banyak hal, mulai dari rute sampai lokasi istirahat.
"Parameter pertama pastikan diri kita dan penumpang sehat. Terus kemudian rute perjalanan direncanakan, termasuk waktu-waktu istirahat. Mau lewat jalur utama, atau lewat jalur-jalur (alternatif) yang sepi," kata Instruktur dan pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau lewat jalur utama konsekuensinya kemacetan. Kita juga harus punya rute-rute alternatif. Kita lihat GPS kita, kita bikin offline, lihat rutenya ke mana," sambungnya.
Jusri menyarankan, jika pemudik ingin perjalanan yang lebih lancar, pilih jalur-jalur yang bukan menjadi favorit pemudik. Misalnya Jalur Pantai Selatan (Pansela) Jawa.
"Jalur-jalur yang agak panjang tapi sepi," ucapnya.
Perencanaan selanjutnya adalah terkait tempat dan waktu istirahat. Jusri menyebut, sebaiknya seorang pengendara tidak menyetir lebih dari 10 jam dalam satu hari. Kalau kira-kira 10 jam belum sampai tujuan, perlu ada sopir cadangan. Kalau tidak ada sopir cadangan, sebaiknya mampir untuk beristirahat dan melanjutkan perjalanan keesokan harinya.
"Perjalanan-perjalanan panjang itu rencanakan di mana harus menginap. Buat dengan opsi-opsinya. Sebaiknya sebelum keberangkatan tempat-tempat menginap itu sudah kita booking," saran Jusri.
Perencanaan berikutnya adalah terkait barang bawaan. Jusri menegaskan, sebaiknya pemudik tidak terlalu banyak membawa barang. Barang yang tidak diperlukan selama perjalanan bisa ditinggal atau dikirimkan langsung ke kampung halaman menggunakan jasa logistik.
"Karena membawa barang-barang terlalu banyak, selain tidak membuat nyaman, juga terkait dengan bobot kendaraan. Akibatnya konsumsi bahan bakar boros dan umur komponen jadi pendek kayak suspensi, bushing-bushing," ucapnya.
Kemudian kalau mudik bersama anak atau bahkan bayi, pikirkan kenyamanan mereka. Siapkan perlengkapan bayi yang sekiranya dibutuhkan. Kalau perlu bawa mainan yang ringkas untuk kenyamanan anak.
(rgr/dry)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?