Bawa Bensin Cadangan di Jeriken Dalam Mobil Saat Mudik, Amankah?

ADVERTISEMENT

Bawa Bensin Cadangan di Jeriken Dalam Mobil Saat Mudik, Amankah?

Luthfi Anshori - detikOto
Rabu, 27 Apr 2022 04:08 WIB
Rest Area KM 338
Ilustrasi mudik menggunakan mobil pribadi. Foto: Robby Bernardi/detikJateng
Jakarta -

Bahan bakar menjadi komponen krusial saat mudik menggunakan mobil pribadi. Kalau pemudik mau bawa bensin cadangan dalam jeriken untuk jaga-jaga agar tidak kehabisan bensin, aman nggak ya?

Service Manager, Auto2000 Cilandak, Suparna, mengimbau kepada para pemudik agar sebisa mungkin menghindari membawa bahan bakar dalam jeriken, karena itu bisa menimbulkan risiko besar kebakaran.

"Pada umumnya rawan dan cenderung tidak aman," buka Suparna kepada detikOto, Selasa (26/4/2022).

Menurut Suparna, membawa bahan bakar cadangan dalam jeriken, baik itu bensin atau solar sama-sama memiliki risiko bahaya kendati solar dikenal tidak mudah menguap seperti bensin.

"Karena bensin merupakan bahan bakar yang sangat mudah menguap, sehingga saat bensin ditaruh di jeriken walau kita sudah kemas rapat menurut kita, kenyataannya selalu saja bau bensinnya tetap terasa (tercium) di kabin. Itu artinya tetap ada kebocoran walau sedikit. Dan kalau ada percikan api sedikit saja, maka akan sangat mudah tersulut dan memicu terjadinya kebakaran," bilang Suparna.

"Untuk bahan bakar diesel (solar) memang cenderung tidak mudah menguap. Tapi juga tetap tidak aman. Tetap saja membuat bau, polusi, membuat mual, pusing dan mengganggu kesehatan. Tapi lebih aman dari bensin, paling tidak untuk urusan kebakaran. Solar lebih tidak mudah menyebabkan kebakaran dibanding bensin," sambung Suparna.

Lanjut Suparna menambahkan, membawa bahan bakar cadangan dalam jeriken, hanya akan membikin penumpang mencium bau bahan bakar yang bakal menguap. Dan itu adalah racun bagi tubuh. Jadi selama perjalanan pasti akan mengganggu kebugaran dan kesehatan penumpang.

"Jadi tidak ada urgensinya membawa bensin (cadangan pakai jeriken) di kabin. Cara paling aman yakni membuat posisi fulltank (tangki penuh) saat ingin berangkat dan kembali melakukan pengisian saat kapasitas sudah mulai menurun dari separuh isi tangki," tukasnya.

(lua/din)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT