Pelajaran dari Kecelakaan Camry: Bantu Korban yang Mobilnya Terbakar, Pecahkan Kaca Jika Perlu

Pelajaran dari Kecelakaan Camry: Bantu Korban yang Mobilnya Terbakar, Pecahkan Kaca Jika Perlu

Tim detikcom - detikOto
Kamis, 10 Feb 2022 17:26 WIB
Sedan Camry tabrak separator busway dan terbakar di Senen, Jakata Pusat
Sedan Camry tabrak separator busway dan terbakar di Senen (dok.istimewa)
Jakarta -

Kecelakaan tragis terjadi di Senen, Jakarta Pusat. Sebuah Toyota Camry menabrak separator busway dan terbakar.

Korbannya adalah Putra Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang, AKP Novandi Arya Kharisma dan Fatimah, kader PSI yang akrab disapa Sis Zahra. Mobil Camry yang ditumpangi keduanya terbakar hingga menewaskan kedua korban tersebut.

Kecelakaan tersebut terjadi pada Senin (7/2) sekitar pukul 00.30 WIB. Mobil Toyota Camry B-1102-NDY dikemudikan kader PSI yang akrab disapa Sis Zahra itu awalnya melaju dari arah Selatan ke Utara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesampai di Jl Raya Pasar Senen, tepatnya seberang terminal bus Senen, mobil menabrak separator busway. Tidak lama kemudian percikan api keluar hingga menghanguskan mobil dan menewaskan keduanya.

Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo mengungkapkan penyebab AKP Novandi Arya Kharisma dan Sis Zahra terjebak di dalam Camry yang terbakar itu. Kondisi keduanya pingsan dan kaki patah sehingga AKP Novandi dan Fatimah kader PSI itu tidak dapat terselamatkan warga.

ADVERTISEMENT

"Ada pertanyaan kenapa kedua korban tidak bisa keluar dari mobil? Karena posisi kakinya patah dan dalam keadaan pingsan, baik pengemudi maupun si korban. Makanya, mereka keduanya ini tak bisa keluar dari mobil," kata Sambodo kepada wartawan di Jakarta Selatan, Rabu (8/2/2022).

Sambodo mengatakan warga di lokasi kejadian berusaha memberikan pertolongan kepada AKP Novandi Arya Kharisma dan Fatimah kader PSI. Namun, percikan api dari mobil membuat warga tidak berani mendekat. Warga juga tidak berani mendekat ke mobil Camry karena khawatir terjadi ledakan.

"Akhirnya masyarakat yang tadinya mau menolong kemudian mundur, takut terjadi ledakan di mobil tersebut," lanjutnya.

Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan, memang sulit memadamkan mobil yang terbakar tanpa alat pemadam api (APAR). Karenanya, disarankan setiap pengendara membawa APAR untuk jaga-jaga jika terjadi kebakaran.

"Ketika api datang dari arah depan sebenarnya tidak ujug-ujug (tiba-tiba) besar, ada waktu 10-30 detik untuk evakuasi yang bisa dilakukan pengemudi/penumpang dan pihak lain," katan Sony kepada detikcom, Kamis (10/2/2022).

"Jangan ragu untuk mengevakuasi. Cari pintu yang mudah terbuka dan jauh dari api, pecahkan kaca apabila perlu. Keluarkan para penumpang dngan cara menarik bertumpu pada bahu kiri-kanan," sarannya.

Sementara itu, Sony menilai mobil yang kecelakaan bisa terbakar karena ada pemicunya. Adapun pemicu kebakaran adalah percikan api, bahan bakar serta oksigen.

"(Pemicunya) misalnya accu yang terganggu, kabel yang terkelupas dan lain-lain akibat benturan," kata dia.




(rgr/din)

Hide Ads