Fortuner Nyemplung ke Kali, Ini Teknik Nyetir biar Nggak Ngantuk

Fortuner Nyemplung ke Kali, Ini Teknik Nyetir biar Nggak Ngantuk

Tim detikcom - detikOto
Minggu, 19 Des 2021 14:15 WIB
Fortuner Nyebur ke Kali Cengkareng Jakbar
Foto: Fortuner Nyebur ke Kali Cengkareng Jakbar (dok.ist)
Jakarta -

Sebuah mobil Fortuner tercebur di Kali Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat. Polisi menyebut, diduga pengemudi mengantuk saat kecelakaan terjadi.

"Sepertinya pengendara kurang konsentrasi, diduga mengantuk," kata Kepala Bagian Operasi Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Barat AKP Sudharmo saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (19/12/2021).

Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (18/12) sekira pukul 23.00 WIB di Jalan Velbak arah selatan, tepatnya dekat pangkalan metro, Cengkareng, Jakarta Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Kanit Laka Lantas wilayah Jakarta Barat AKP Hartono, mobil tersebut dikendarai oleh JAN dengan nopol B-1445-ZG. Mobil melaju dari arah timur menuju barat di Jalan Kapuk Raya.

"Kemudian membelok ke kiri masuk di Jalan Velbak saat membelok pengemudi tidak bisa mengendalikan kemudinya kemudian terperosok ke kali Velbak berakibat kerusakan kendaraan tersebut," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Akibat terceburnya kendaraan tersebut, mobil mengalami kerusakan pada bagian bumper depan. Kondisi bumper depan tersebut penyok. Tak ada korban jiwa akibat kecelakaan tersebut.

Perlu diperhatikan, mengantuk adalah salah satu penyebab kecelakaan lalu lintas. Menurut praktisi keselamatan berkendara dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengemudi harus mempertahankan fokus, kewaspadaan dan kondisi fisik.

"Mengemudi harus mempertahankan fokus, kewaspadaan dan kondisi fisik, dan ini susah. Hal ini bisa didapat dari istirahat yang berkualitas sebelumnya, istirahat berkala selama di perjalanan, asupan makanan/minuman yang benar, menjaga emosi dan lain-lain. Sehingga oksigen di dalam darah dapat lancar dan tetap fokus," ujar Sony belum lama ini.

Ada beberapa cara mengusir kantuk, seperti dijelaskan Sony. Salah satunya adalah dengan melakukan commentary driving, semacam bicara sendiri. Misalnya, pengemudi ngomong sendiri seperti menyebutkan potensi bahaya di depan, rambu-rambu, agar pengemudi tetap fokus.

"Commentary driving, sebuah metode mengemudi dengan menyebutkan potensi-potensi bahaya. Secara otomatis rahang bergerak-gerak memompa oksigen ke otak. Juga pengemudi mampu bereaksi positif ketika harus mengantisipasi. Ini standar cara berkendara dengan defensive (proaktif). Mudah, tapi nggak banyak yang tahu. Kalaupun tahu, tidak dilakukan karena merasa belum ada manfaatnya," katanya.




(rgr/din)

Hide Ads