Belajar dari Kecelakaan Direktur Indomaret, Ini Bahaya Nyalip dari Kiri

Belajar dari Kecelakaan Direktur Indomaret, Ini Bahaya Nyalip dari Kiri

Tim detikcom - detikOto
Selasa, 19 Okt 2021 07:10 WIB
Kecelakaan truk timpa minibus di Tol Cipularang
Foto: (Dian Firmansyah/detikcom). Kecelakaan truk timpa minibus di Tol Cipularang
Jakarta -

Mobil yang dikendarai Direktur PT Indomarco Prismatama (Indomaret) Yan Bastian tertimpa truk kontainer. Truk kontainer yang menimpa Hyundai Palisade itu diduga hilang kendali.

Kanit Laka Satlantas Polres Purwakarta Ipda Jamal Nasir menjelaskan, kendaraan datang dari arah Bandung menuju Jakarta. Setiba di lokasi kejadian di jalan sedikit menurun, truk hilang kendali kemudian terguling lalu menimpa kendaraan minibus Hyundai yang berusaha menyalip dari sebelah kiri.

Jamal menjelaskan, sebelum terguling, truk menabrak pembatas jalan kemudian datang minibus itu berusaha menyalip kendaraan dari sebelah kiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut pakar keselamatan berkendara yang juga founder dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, menyalip kendaraan dari sisi kiri memang berbahaya. Ada beberapa faktor yang membuat menyalip dari kiri berisiko tinggi menimbulkan kecelakaan.

"Kalau kita setir kanan, blind spot kendaraan akan lebih besar sebelah kiri dibanding sebelah kanan. Kiri, selalu menjadi bagian dari bahu jalan kalau di tol. Kiri juga kalau di jalan biasa tempatnya pejalan kaki, tempatnya mobil parkir dan lain-lain," beber Jusri menjelasakan bahaya menyalip dari sisi kiri.

ADVERTISEMENT

Terlebih, lanjut Jusri, menyalip kendaraan besar seperti truk dari kiri risiko kecelakaannya lebih tinggi. Sebab, blind spot atau area tidak terlihat dari sebuah truk semakin besar.

"Pada umumnya dari kelemahan-kelemahan menyalip dari kiri, pertama blind spot, kemudian (saat menyalip dari kiri ada) objek-objek yang lemah seperti motor, pejalan kaki, gerobak itu ada di kiri jalan. Bahu kiri jalan itu sempit sekali. Oleh karena itu, dibuat aturan untuk kenyamanan dan keselamatan, kiri nggak boleh nyalip kalau di setir kanan," jelas Jusri.

Cara Menyalip Truk dengan Aman

Jusri menyebut, sekitar 70% kecelakaan di Indonesia terjadi saat menyalip. Kebiasaan menyalip, menurutnya adalah kondisi berbahaya yang tidak disadari pengendara.

"Saya menyarankan ada tiga teknik menyalip berbasis pola pokir. Pertama, selalu bertanya penting nggak kita menyalip. Kalau tidak perlu jangan menyalip. Kalau perlu, maka lakukan step kedua yaitu dibenarkan atau tidak, menyangkut legalitas seperti nggak boleh menyalip di solid line, di tikungan, tanjakan, turunan, bahu jalan dan sebagainya. Kalau step kedua sudah dijawab ya, maka masuk step ketiga, yaitu aman atau tidak. Kalau aman ini basisnya di otak kita, kita harus paham. Kalau semua pertanyaan-pertanyaan tadi terjawab ya, baru kita overtake (menyalip)," saran Jusri.

Yang perlu dilakukan saat menyalip adalah tetap menjaga jarak. Langkah-langkah yang harus dilakukan pengemudi, pertama cek spion apakah ada bahaya di kiri, kanan, belakang. Lalu nyalakan lampu sein. Setelah itu, cek spion kembali sambil melakukan shoulder check atau menoleh ke kanan untuk memastikan area blind spot termonitor.

"Kalau aman baru eksekusi. Tambahkan kecepatan dan pastikan kecepatan kita jangan sama. Tambah 15-20 km/jam. Karena pada saat kita overtaking tadi, itu adalah situasi yang rentan dengan kecelakaan. Jadi jangan lama-lama di area itu, itu bukan comfort zone," sebutnya.

Selesai mendahului kendaraan, pastikan kembali masuk ke lajur semula dengan aman. Caranya, cek kaca spion tengah dan pastikan kita bisa melihat roda depan kendaraan yang disalip tersebut melalui kaca spion itu.

"Kalau sudah terlihat roda depan kendaraan yang kita salip, baru kasih sein kiri untuk segera pindah lajur. Jangan begitu nyalip kita langsung pindah, atau main motong, itu yang bahaya. Kalau roda depan sebelah kanan kendaraan yang kita salip udah terlihat dari kaca spion tengah, berarti jarak kita udah cukup aman. Jadi aman untuk truknya juga, karena blind spot truk itu besar kadang tidak terlihat yang ada di depannya," jelas Jusri.




(rgr/din)

Hide Ads