Yan Bastian, Direktur PT Indomarco Prismatama (Indomaret), tewas setelah mengalami kecelakaan di Tol Cipularang arah Jakarta. Yan meninggal akibat kecelakaan ketika perjalanan pulang menuju Jakarta bersama keluarganya.
Kecelakaan itu terjadi di ruas jalan Tol Cipularang, KM 91.200, wilayah Sukatani, Purwakarta. Mobil Hyundai Palisade yang disopiri Direktur Indomaret tersebut tertimpa truk kontainer yang diduga hilang kendali di jalanan menurun.
Kanit Laka Polres Purwakarta Ipda Jamal Nasir menceritakan kronologis kejadiannya, kedua kendaraan melaju dari arah Bandung menuju Jakarta, setiba di lokasi kejadian diduga sopir truk hilang kendali kemudian menabrak pembatas jalan dan terguling menimpa minibus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kecelakaan itu diduga sementara kontainer ini dalam posisi menurun kilometer 91, terjadi hilang kendali kemudian kendaraan oleng ke kiri menabrak gadriel kemudian oleng lagi ke kanan sehingga terguling, kebetulan dari jalur kiri kendaraan minibus hendak mendahului akhirnya tertimpa kendaraan kontainer tersebut," beber Kanit.
Praktisi keselamatan berkendara yang juga Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, mengatakan banyak pengendara yang tidak paham bahaya mengintai di dekat truk kontainer. Menurutnya, truk kontainer memiliki dimensi yang besar sehingga membutuhkan momentum yang besar juga. Efek kecelakaan yang ditimbulkan pun besar.
"Kontainer butuh space/ruang yang lebar ketika harus bermanuver dan apabila mengalami slip pengemudi rata-rata mencoba menstabilkan truknya, tapi itu susah dan kemungkinan berhasilnya kecil sekali. Sehingga banyak kecelakaan yang diakibatkan oleh kontainer berujung fatal," ujar Sony kepada detikcom, Senin (18/10/2021).
Sony menyebut, pengendara jangan terlalu nyaman di dekat truk. Kata dia, hanya orang-orang yang nekat yang berani dekat-dekat truk kontainer.
"Berapa jarak yang aman terhadap kontainer? Jarak di sebelahnya selebar tinggi container tersebut (statis) dan usahakan tidak berada di depannya karena susah berhenti/mudah selip, sering gagal rem, jadi lebih aman di belakangnya dengan jaga jarak," kata Sony.
Sony juga menyoroti tindakan menyalip dari kiri. Dia bilang, seharusnya mobil tidak mendahului dari lajur sebelah kiri.
"Tetap yang namanya mendahului ya wajib dari kanan, karena spion kiri jarang dilihat oleh pengemudi kontainer. Selain kecepataan lajur kiri lebih rendah, banyak pengemudi yang langsung ke kiri setelah mendahului dan lewat kiri itu menyalahi aturan berlalu lintas. Jadi minimal benar dulu secara berlalu lintas sehingga bisa meminimalkan risiko kecelakaan," ucap Sony.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?