Transmisi mobil dibagi menjadi dua jenis, yakni manual dan matik. Secara pengoperasian, transmisi manual dan matik memiliki metode masing-masing, di mana mobil manual menggunakan tiga pedal (kopling, gas, dan rem), sementara mobil matik hanya ada dua pedal (gas dan rem). Mobil manual memiliki tuas transmisi 1,2,3,4,5, netral, dan gigi mundur (R), sedangkan mobil matik umumnya menggunakan tuas P (parkir), R (mundur), N (netral), dan D (drive).
Lalu apakah ada perbedaan cara merawat kedua jenis transmisi mobil tersebut?
"Perawatan (secara berkala) kurang lebih sama ya. Matik bahkan penggantian oli transmisinya bisa 80 ribu km, kalau manual kan 40 ribu," bilang Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), Bambang Supriyadi, di area Test Course R&D Center (Research and Development) ADM, di Karawang, beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Cara Benar Kendarai Mobil Matik Supaya Awet |
![]() |
Meski soal perawatan berkala tak jauh berbeda, namun baik mobil manual maupun mobil matik tetap memiliki prosedur pemeriksaan masing-masing sesuai dengan teknologi yang diusung.
Seperti dikutip dari laman Mobil88, pada mobil matik penggantian oli transmisi secara berkala penting dilakukan, paling tidak di interval 50 ribu km. Selain itu lakukan pengecekan di bagian valve, jika tuas transmisi keras atau terasa hentakan gas.
Perawatan mobil matik selanjutnya adalah rajin memanaskan mobil sebelum digunakan untuk bepergian, pindahkan posisi tuas ke N saat mobil berhenti, dan lakukan perpindahan tuas transmisi dengan benar, serta injak gas secara gradual atau bertahap agar katup selenoid tidak cepat rusak.
Sementara pada mobil manual, perawatan yang perlu dilakukan adalah rajin setel kopling, selalu menggunakan suku cadang asli, hindari kebiasaan kaki menempel di pedal kopling, dan menggunakan transmisi secara tepat, misalnya ketika parkir jangan posisikan tuas di gigi satu, dua, tiga, empat, atau lima, karena itu bisa merusak komponen transmisi. Posisikanlah gigi di tuas netral.
Selain itu, jika aki soak dan mobil mogok, jangan membiasakan mendorongnya, tapi gunakanlah kabel jumper untuk menghidupkan. Kebiasaan menghidupkan mesin dengan didorong dapat merusak komponen di bagian dalam.
(lua/rgr)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah