Di tengah perkembangan teknologi otomotif yang tumbuh sangat pesat, masih banyak mitos beredar dan dipercaya oleh banyak orang. Mitos-mitos apa sajakah itu?.
Padahal mitos tersebut tidak selalu benar adanya. Dengan kemajuan teknologi dan informasi, para peneliti terus mengembangkan ilmu dan menjawab mitos yang sudah beredar.
Dikutip dari laman Motor Biscuit, ada sejumlah mitos yang beredar di masyarakat dan masih meyakini jika hal itu benar adanya. Berikut ini daftar mitos dalam dunia otomotif dan penjelasan sebenarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Mobil dengan Bahan Aluminium tidak Sekuat Baja
Sejumlah masyarakat menilai mobil dengan menggunakan bahan alumunium tidak sekuat dengan bahan baja ringan. Mereka beranggapan jika penggunaan baja lebih kokoh dan kuat, sementara aluminium lebih rentan penyok.
Ternyata hal itu tidak terbukti benar setelah Dewan Keselamatan Transportasi di AS melakukan uji tabrak pada sejumlah kendaraan yang menggunakan bahan aluminium dan baja.
Ford F-150 yang menggunakan komponen aluminium pada rangka mobilnya dilakukan uji tabrak, sementara mobil dengan komponen baja juga dilakukan hal yang sama. Hasilnya mobil Ford masuk dalam kategori aman dan lolos uji tabrak.
![]() |
Saat kehadiran mobil hybrid pertama kali di pasaran, sejumlah masyarakat menilai jika mobil ini lebih lambat daripada mobil konvensional berbahan bakar. Hal itu memang benar, namun hanya terjadi pada generasi awal mobil hybrid.
Sekarang ini sistem baterai mobil hybrid lebih ringan, efisien dan bertenaga dari generasi sebelumnya, sehingga mobil hybrid saat ini memiliki performa lebih cepat. Secara perlahan hal ini mulai menghapus pandangan jika mobil hybrid lambat.
3. Mobil Buatan Korea Tertinggal dari yang Lain
Menurut sebagian orang, mobil yang diproduksi oleh perusahaan asal Eropa memiliki tingkatan yang lebih baik ketimbang buatan Korea. Padahal saat ini produsen otomotif asal Korea terus memberikan inovasi pada kendaraannya.
Sebut saja mobil listrik Hyundai Ioniq yang sangat digemari di sejumlah negara. Bahkan produsen otomotif KIA berhasil meraih peringkat pertama sebagai merek nomor satu di Amerika Serikat pada 2020 oleh J.D. Power berdasarkan Initial Quality Study (IQS).
![]() |
4. Oktan yang Tinggi Dapat Meningkatkan Tenaga
Performa mesin tak jarang dikaitkan dengan penggunaan bensin yang dipakai. Menurut sebagian orang, dengan penggunaan bensin dengan oktan tinggi dapat memberikan tenaga lebih maksimal pada kendaraan.
Studi terbaru membuktikan bahwa bahan bakar murah dapat merusak mesin Anda, namun dengan bensin premium kualitas terbaik dapat membantu membersihkan sistem bahan bakar. Namun perlu diingat, penggunaan bahan bakar dengan oktan tinggi dikhususkan dengan mobil tertentu saja.
5. Tenaga Kuda Lebih Penting daripada Torsi
Selama ini masih banyak masyarakat yang percaya jika hasil tenaga kuda (horse power) lebih penting daripada torsi. Padahal angka torsi yang dihasilkan oleh sebuah mobil juga penting karena banyaknya putaran dalam mobil mampu menghasilkan tenaga yang lebih optimal juga.
6. Mobil SUV Lebih Mudah Terbalik
Masih sering dijumpai sejumlah mitos yang mengatakan jika mobil SUV lebih mudah terguling. Namun saat ini dengan teknologi yang semakin canggih, risiko mobil SUV terbalik cenderung berkurang.
Berkat kehadiran sistem kontrol traksi yang lebih modern, konfigurasi penggerak semua roda yang diperbarui hingga vektor torsi membuat SUV saat ini bisa mengatasi kelemahan tersebut. Namun demikian bukan berarti mobil jadi tidak bisa terbalik, jika Anda mengalami kecelakaan atau dihempas angin berkecepatan tinggi mobil masih bisa terguling.
(din/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah