Tiba-tiba Mobil Kehilangan Tenaga di Tanjakan, Apa yang Harus Dilakukan?

Tiba-tiba Mobil Kehilangan Tenaga di Tanjakan, Apa yang Harus Dilakukan?

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Jumat, 11 Des 2020 14:06 WIB
Petugas ganjal mobil yang tidak kuat di tanjakan Jembatan Kali Kenteng, Susukan, Kabupaten Semarang, Minggu (10/6/2018).
Bagaimana jika mobil tak kuat menanjak? (Eko Susanto/detikcom)
Jakarta -

Peristiwa mobil gagal menanjak mungkin sering terjadi. Jika mobil kehilangan tenaga saat gagal menanjak, kuncinya jangan panik.

Hal itu disampaikan oleh Jusri Pulubuhu Founder dan Instructor Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC). Menurutnya, ada beberapa faktor yang membuat mobil gagal menanjak. Salah satunya adalah ketika transmisi mobil kepanasan sehingga tenaga mesin gagal disalurkan ke roda penggerak.

Lantas, apa yang harus dilakukan jika mobil kehilangan tenaga karena transmisi kepanasan di tanjakan?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau memang tenaga hilang, arahkan ke titik aman, berhenti, parking brake, matikan mesin tunggu 10-15 menit. Terus take off, in case kalau kasus ini terjadi," ujar Jusri.

Dengan cara berhenti dan mematikan mesin 10-15 menit, setidaknya kata Jusri, kondisi mesin dan transmisi didinginkan terlebih dahulu. Setelah didiamkan dan kondisi mesin dan transmisi lebih dingin, Anda bisa melanjutkan perjalanan lagi.

ADVERTISEMENT

Lalu bagaimana jika mobil benar-benar tidak bisa berhenti dalam kondisi darurat? Jika kondisinya mobil dilepas remnya justru malah mundur, apa yang harus dilakukan?

Menurut Jusri, kalau memang benar-benar tidak bisa berhenti di titik itu, bisa dengan mundur terlebih dahulu. Pastikan kondisi traffic sudah kosong dan mobil bisa turun dengan dibantu engine brake.

"Anda masukin ke gigi R pada saat mundur, bukan dalam kondisi D. Kalau manual, sama saja Anda di posisi gigi 2 mobilnya mundur, yang terjadi mobilnya stall, mati. Kalau stall nggak ada engine brake. Jadi masukin R, jangan panik, sehingga Anda mundur untuk mendapatkan pengereman dari dua sumber, sumber engine brake, dan sumber rem kaki Anda. Kalau Anda tahan terus (dengan rem kaki), lama-lama beban mobil ini nggak bisa dicengkeram oleh kekuatan traksi ban, merosot pada pemukaan-permukaan tertentu," jelas Jusri.




(rgr/din)

Hide Ads