Video kecelakaan truk akibat gerombolan remaja mengadang truk untuk mencari tumpangan viral di media sosial. Peristiwa yang terjadi di Bantar Gebang, Bekasi, itu memperlihatkan gerombolan remaja mencoba menyetop laju truk untuk mencari tumpangan.
Nahas, truk tak dapat mengerem dengan tepat. Salah satu remaja yang mencoba memberhentikan truk sampai terlindas.
Menurut praktisi keselamatan berkendara yang juga Instruktur & Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, ini merupakan tanggung jawab orang tua untuk mendidik anak agar paham keselamatan di jalan raya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah kewajiban orang tua, orang-orang yang mempengaruhi mereka (guru dan lain-lain)," ujar Jusri kepada detikcom, Senin (7/9/2020).
Menurut Jusri, truk dengan bobot berton-ton membutuhkan jarak pengereman yang panjang. Untuk kecepatan 30 km/jam saja, truk dengan muatan 5-6 ton maka membutuhkan jarak sekitar 20 meter untuk mengerem. Semakin berat bobot truk, semakin panjang jarak pengeremannya.
"Ini merupakan satu garis highlight kembali kepada para pemangku jabatan dan stakeholder untuk bertanggung jawab mengedukasi kepada para keluarganya, anak-anaknya tentang arti keselamatan," ucap Jusri.
"Ini bisa menjadi pelajaran pemangku jabatan, stakeholder jalan raya lagi-labi bisa menegaskan bahwasanya sosialisasi tentang keselamatan di jalan itu harus menjadi tanggung jawab seluruh stakeholder. Yang menggerakkan pemangku jabatan, agar seluruh stakeholder mulai ayah, ibu, guru, kepala rumah tangga, kepala komunitas, korporasi, semua harus menaruh perhatian yang lebih untuk mensosialisasi atau mengedukasikan orang-orang yang dalam lingkaran mereka tentang pentingnya keselamatan," sebutnya.
(rgr/din)
Komentar Terbanyak
Jangan Pernah Pasang Stiker Happy Family di Mobil, Pokoknya Jangan!
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Kenapa Sih STNK Tak Berlaku Selamanya dan Harus Diperpanjang?