Ada dua masalah kendali yang terjadi ketika melintas di atas jalan basah, yaitu understeer dan oversteer. Understeer adalah kondisi ketika kendaraan tak dapat melakukan manuver atau mudahnya saat lurus tak bisa dibelokkan. Sebaliknya oversteer adalah kondisi yang menyebabkan bagian buritan terlempar ke luar seperti sedang ngesot.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Caranya lepaskan akselerasi dan segera bantu dengan pengereman gradual. Ditekan pelan sampai pada titik brake point kalau yang tidak berteknologi ABS (Antilock Brake System)," ungkap Instruktur Rifat Drive Labs, Erreza Hardian saat dihubungi detikcom, Senin (6/1/2020).
Bagi kendaraan yang dilengkapi ABS dan mengalami understeer dapat langsung menarik atau menginjak kencang remnya. "Kalau ABS boleh injak langsung full," imbuh Reza.
Baca juga: Pahami Lagi Bahaya Hydroplaning |
Nah, untuk oversteer biasanya risiko bahayanya lebih besar dan sulit diatasi jika kemampuan dan pengalaman berkendaranya kurang. Mengatasi oversteer saat hydroplaning dapat dilakukan dengan membanting setir ke arah berlawanan.
"Ketika oversteer maka ini akan lebih fatal. Bagian belakang tidak terkendali akan sangat sulit untuk meng-covernya. Mobil akan melintir dan berputar. Roda kendaraan harus diputar ke arah sebaliknya, itu juga kalau udah tahu arah setir," terang Reza.
Bagi yang tidak siap menghadapi situasi berbahaya seperti ini disarankan untuk berkendara dengan kecepatan rendah. Apabila perlu, hentikan berkendara jika memungkinkan.
"Mobil atau motor akan mudah melintir karena hydroplane makanya sangat-sangat bahaya. Defensive-nya ya tidak berkendara," pungkas Reza.
(rip/lth)
Komentar Terbanyak
Jangan Kaget! Biaya Tes Psikologi SIM Naik, Sekarang Jadi Segini
Ini Dampak Buruk Andai Tarif Ojol Naik 8-15 Persen di Indonesia
Biaya Tes Psikologi Naik, Perpanjang SIM Bakal Keluar Duit Segini