Bisakah Hydroplaning Dihindari Saat Melewati Jalan Basah?

Bisakah Hydroplaning Dihindari Saat Melewati Jalan Basah?

Rizki Pratama - detikOto
Senin, 06 Jan 2020 15:37 WIB
Foto: detikFoto
Jakarta - Hujan sudah dipastikan menyebabkan aspal jalanan menjadi basah. Saat basah ini tingkat pengendalian kendaraan mengalami penurunan karena permukaan aspal dan ban tak bertemu akibat efek hydroplaning.

Meski efek hydroplaning tak bisa dihindari, paling tidak risiko bahayanya dapat diminimalisir. Efek hilang cengkeraman ban pada aspal akibat air ini dapat dihindari dengan mengurangi kecepatan kendaraan.



SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisa dihindari, sangat bisa. Ketika ada potensi air seperti hujan banjir dan cairan tumpah di jalan dengan melihat lebih awal kalau kita punya pandangan jauh ke depan dan tidak punya titik buta maka hal ini akan diketahui lebih awal. Kurangi kecepatan dengan lebih dahulu melepas akselerasi," terang Instruktur Rifat Drive Labs, Erreza Hardian kala dihubungi detikcom, Senin (6/1/2020).

Untuk lebih aman lagi tanpa mengambil risiko tentu sebaiknya tidak berkendara jika Anda tidak cukup pengalaman dan kemampuan dalam berkendara. "Defensive-nya ya tidak berkendara. Ketika mulai hujan atau banjir sebaiknya pemotor berhenti karena keseimbangan terganggu," timpal Reza.



Persiapan lebih awal lagi dalam menghadapi jalan basah supaya tidak terkenda dampak hydroplaning adalah kondisi ban. Selalu cek kondisi ban dengan melihat indikator keausan ban.

"Permukaan ban juga punya peran penting untuk menghindari hydroplaning. Jaga agar permukaan ban dengan melihat TWI (Tread Wear Indicator) atau indikator keausan ban karena kembang dari ban ini yang bertugas membuang air ini ketika akan dilewati permukaan lainnya," tangkas Reza.


(rip/rgr)

Hide Ads