Meski harga BBM turun, pemilik kendaraan disarankan menggunakan bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi mesin. Mesin kendaraan memiliki rasio kompresi yang berbeda-beda sehingga membutuhkan bensin dengan oktan yang sesuai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menentukan Bensin yang Cocok
Dilansir laman Federal Oil, ada beberapa cara untuk memilih bensin yang cocok dengan kendaraan. Apa saja?
Yang pertama, pemilik kendaraan harus membuka buku petunjuk atau buku manual pemilik kendaraan. Setiap pabrikan otomotif pasti menyertakan buku manual pemilik. Di sana terdapat petunjuk penggunaan bahan bakar yang direkomendasikan. Atau paling tidak disajikan spesifikasi rasio kompresi mesin kendaraan.
Baca juga: Setelah Shell, Total Turunkan Harga BBM |
Kedua, pemilik kendaraan harus mengetahui rasio kompresi kendaraan. Kompresi mesin pada kendaraan adalah salah satu yang menentukan bahan bakar apa yang paling ideal.
Rasio kompresi kendaraan mungkin bisa dimodifikasi jika ingin menggunakan bahan bakar kualitas terbaik. Tapi sebelum memodifikasinya, cek dulu motor mempunyai sistem pendingin yang bisa mendukung atau tidak.
Laman Federal Oil menulis, motor dengan pendingin radiator mungkin lebih minim overheat sehingga bisa menggunakan bahan bakar dengan oktan tinggi. Disebutkan, semakin tinggi RON sebuah bahan bakar, semakin tinggi juga suhu yang dihasilkannya.
Rasio Kompresi Mesin dan Bensin yang Cocok
Kompresi mesin menentukan bahan bakar yang ideal untuk digunakan. Misalnya, motor dengan rasio kompresi mesin 7:1 sampai 9:1 disarankan untuk menggunakan bahan bakar dengan oktan 88 atau paling mentok oktan 90.
Laman Wahana Honda--diler utama motor Honda di Jakarta-Tangerang menyebut, kalau dipaksa menggunakan BBM dengan oktan yang lebih tinggi, kendaraan bisa-bisa tak bertenaga. Soalnya, timing ignition tidak sesuai dengan BBM yang digunakan.
Untuk bahan bakar RON 90 cocok digunakan untuk mesin dengan rasio kompresi 9:1 sampai 10:1. Sementara RON 92 untuk mesin dengan rasio kompresi 10:1 sampai 11:1.
Untuk kompresi yang lebih tinggi lagi, bisa menggunakan bahan bakar RON 95 untuk rasio kompresi 11:1 sampai 12:1. Di atas itu, bisa menggunakan RON 98 seperti Pertamax Turbo.
Studi: Pakai Bensin Oktan Tinggi Tak Melulu Irit
Sebuah studi yang dilakukan American Automobile Association (AAA) menyebutkan, tak ada manfaatnya mengisi bensin dengan oktan tinggi kalau yang oktan rendah sudah sesuai spesifikasi mesin kendaraan.
Memang ada beberapa mobil yang disarankan menggunakan BBM dengan oktan yang paling tinggi namun tidak semua mobil. Menurut sebuah studi, menggunakan bensin dengan oktan lebih tinggi malah tidak signifikan hematnya.
Studi tersebut dilakukan AAA dengan mengetes beberapa model menggunakan BBM oktan tinggi. Hasilnya mobil-mobil tersebut menghasilkan kenaikan rata-rata efisiensi BBM sebesar 2,7 persen. Secara individu, efisiensi bahan bakar saat menggunakan BBM oktan tinggi bervariasi. Audi A3 model 2016 saat pengujian efisiensi bahan bakarnya malah turun 1%, sedangkan Cadillac Escalade efisiensi bahan bakarnya naik hingga 7,1%.
Namun, AAA menyimpulkan, peningkatan efisiensi bahan bakar yang cuma sedikit tersebut tidak mengimbangi biaya bensin beroktan tinggi yang lebih mahal.
Jika bicara soal tenaga, BBM beroktan tinggi memang terbukti mendongkrak tenaga berdasarkan studi AAA. Tenaga kendaraan yang diuji AAA naik rata-rata 1,4%.
Untuk memilih bensin dengan oktan yang sesuai, pemilik kendaraan bisa mengeceknya di buku manual. Di sana biasanya tertera rekomendasi penggunaan bensin dengan oktan tertentu. Atau, bisa juga melihat rasio kompresi mesin dan sesuaikan dengan oktan bahan bakarnya.
(rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Memang Tak Semua, tapi Kenapa Pengguna LCGC Suka Berulah di Jalan?
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah