Padahal, Instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menegaskan, pikap bukan ditujukan untuk mengangkut penumpang. Pikap didesain untuk menjadi mobil barang.
"Disuruh naik pikap (duduk sebagai penumpang di bak belakang), jangan mau," kata Jusri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mungkin banyak yang beranggapan bahwa naik mobil pikap beramai-ramai ongkosnya lebih murah. Padahal, keselamatan itu lebih mahal harganya.
"Keselamatan itu mahal lho. Kalau sudah luka begini berapa biayanya kalau sudah terjadi? Jadi yang namanya safety itu mahal. Karena itu investasi," sebut Jusri.
Memang itu menjadi pilihan. Tapi tidak salah kalau kita lebih memilih dan mengutamakan keselamatan.
"Pelanggaran hirarkinya adalah kecelakaan. Karena setiap kecelakaan dipicu oleh pelanggaran. Jadi kalau tidak ada kendaraan lain alasannya, ya terserah, tapi itu pelanggaran dan biasanya pelanggaran selalu diikuti oleh kecelakaan. Jadi kembali lagi keselamatan adalah pilihan," ujar Jusri. (rgr/ddn)












































Komentar Terbanyak
Kemenangan Gila Pebalap Indonesia Kiandra di Barcelona: Start 24, Finis ke-1
Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta