Salah satu kecelakaan nahas yang mengabaikan keselamatan terjadi kemarin, Minggu (25/11/2018). Saat itu, mobil pikap dijadikan untuk mengangkut 23 orang penumpang. Pikap itu terlibat kecelakaan dan menewaskan 3 orang penumpang.
Padahal jelas, pikap dilarang untuk dijadikan kendaraan penumpang. Pikap didesain untuk mengangkut barang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang terjadi kemarin, anak-anak 3 orang (tewas), sisanya luka itu kan investasi keluarga mereka. Mungkin yang meninggal usia belasan tahun, selama belasan tahun berapa jerih payah orang tua untuk menghidupi anak tersebut?" kata Instruktur dan Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu.
Diberitakan detikNews, ketiga penumpang tewas tersebut adalah Syaif Ali Maulana (14), Mahmud Hanafi (16), dan Sofyan (15). Mereka diketahui masih pelajar. Sementara itu 20 penumpang lainnya mengalami luka.
Mungkin banyak yang beranggapan bahwa naik mobil pikap beramai-ramai ongkosnya lebih murah. Padahal, keselamatan itu lebih mahal harganya.
"Keselamatan itu mahal lho. Kalau sudah luka begini berapa biayanya kalau sudah terjadi?" sebut Jusri.
"Jadi yang namanya safety itu mahal. Karena itu investasi," katanya.
Kata Jusri, ini menjadi pelajaran karena ini seakan menjadi peristiwa yang berulang. Kalau tidak ada perbaikan dari masyarakat sendiri, kecelakaan serupa akan terulang terus. (rgr/ddn)












































Komentar Terbanyak
Kemenangan Gila Pebalap Indonesia Kiandra di Barcelona: Start 24, Finis ke-1
Warga Rela Antre Panjang di SPBU Swasta, Ketimbang Isi Pertalite Was-was Brebet
Wuling Darion Meluncur di Indonesia: Ada EV dan PHEV, Harga Mulai Rp 356 Juta