Rifat Sungkar selaku pereli nasional dan Direktur Utama Rifat Drive Labs (RDL) membagikan tips tentang yang harus dilakukan oleh Anda sebelum membeli mobil baru.
"Tentu saja sangat penting untuk melakukan survei dan test drive karena cerita, ulasan orang, atau promosi bisa sangat berbeda dengan pembuktian. Geometri tempat duduk masing-masing mobil filosofinya berbeda-beda, jadi perasaan tentu saja akan berbeda," ungkap Rifat Sungkar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Rifat Sungkar, di Indonesia saat ini, tuntutan orang adalah mobil harus terlihat bagus, memiliki performa yang canggih, berbahan bakar irit, dan punya nilai jual yang baik. Jadi hal dilematisnya adalah menyesuaikan selera hati yang kadang berbeda dengan selera pasar.
"Misalnya kita beli mobil warna merah, tapi selera pasarnya bukan ini dan tidak bagus untuk nilai jualnya nanti. Hal inilah yang membuat orang-orang Indonesia terpengaruh dan kebanyakan malah mengikuti selera pasar saja," tambah Rifat.
Rifat menilai bahwa kita harus menanamkan pemikiran atau memiliki konsep bahwa mobil yang dibeli adalah mobil yang akan digunakan (demi keamanan, kenyamanan, dan rasa puas) bukan untuk dijual.
"Karena pada akhirnya, kalau nanti nilai jualnya memang rendah namun kita puas dengan penggunaannya, tentu saja kita akan selalu merasa setimpal. Analoginya begini, kita membeli makanan dengan harga yang mahal, namun kalau makanannya terasa sangat enak, kita tidak merasa rugi, bukan? Hal ini berlaku juga untuk mobil," ujarnya.
Sementara itu, test drive sebenarnya merupakan sesuatu yang harus Anda manfaatkan dengan baik karena test drive merupakan dinamika awal dari pengalaman berkendara Anda dengan mobil tersebut. Dinamika berkendara berhubungan dengan posisi duduk, visibilitas, fasilitas, kenyamanan, tingkat ergonomis tempat duduk, kantong-kantong penyimpanan, atau berbagai hal lainnya.
"Untuk model, itu selera. Kendaraan mengalami perubahan genetika dari dekade ke dekade. Jadi sebetulnya jika ada perubahan pesat, harus diterima karena itulah perubahan zaman. Sementara untuk performa, selera orang juga berbeda-beda. Akan tetapi biasanya orang memikirkan tentang kegunaan mobil untuk apa," ujarnya.
Rifat mengimbau bagi para calon pembeli mobil untuk tidak menginginkan mobil yang dapat memberi kepuasan dalam segala aspek.
"Susah kalau kita bicara mobil 1.800 cc tidak kencang tapi bensinnya irit. Sedangkan ada mobil 4.000 cc memiliki performa luar biasa tapi mengharapkan bensin yang irit. Sudah jelas ini tidak mungkin. Sama saja seperti pergi ke kawinan namun salah kostum," ujarnya.
Pada akhirnya, mobil yang cocok dengan Anda adalah mobil yang sesuai dengan fungsi, kegunaan, dan tujuan Anda membeli mobil tersebut, bukan tujuan orang lain. (ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah