Pilih Ban yang Tepat, Perhatikan Kondisi Jalan yang Biasa Dilalui

Pilih Ban yang Tepat, Perhatikan Kondisi Jalan yang Biasa Dilalui

Rangga Rahadiansyah - detikOto
Rabu, 11 Apr 2018 16:14 WIB
Pilih Ban yang Tepat, Perhatikan Kondisi Jalan yang Biasa Dilalui Foto: Pirelli
Jakarta - Ban kendaraan bermotor menjadi perangkat yang sangat penting. Untuk itu, pemilik kendaraan jika ingin mengganti ban disarankan agar memilih ban yang tepat. Lantas bagaimana menentukan dan memilih ban yang tepat?



Bambang Hermanuhadi Manager Training Dunlop Indonesia memberikan sedikit tips mengenai pemilihan ban yang tepat. Yang paling utama sebelum memilih ban adalah lihat dulu kondisi jalan yang sering dilalui.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kondisi jalan yang biasa kita lalui seperti apa. Kalau jalannya halus, kita harus cari kembang ban yang halus. Kembang yang kasar, misalnya buat jip yaitu jenis ban MT, kalau kita pakai di jalan yang halus dia akan cepat aus umur pakainya pendek dan suaranya sangat bising. Jadi kita harus pilih kondisi jalan yang tepat," kata Bambang saat ditemui di Cikarang belum lama ini.



Kemudian pahami juga kecepatan kendaraan yang sering digeber. Kalau mobil harian yang biasa menempuh kecepatan tak sampai 200 km/jam, tak perlu juga Otolovers membeli ban yang spesifikasinya bisa untuk lebih dari 200 km/jam.

"Buat apa (ban yang sampai lebih dari 200 km/jam untuk mobil harian)? Nggak ada gunanya. Jadi kita pilih yang efisien," katanya.

Setelah itu, tentukan ukuran ban yang paling cocok. Menurut Bambang, makin besar ukuran ban, bukan berarti makin bagus. Ban yang terlalu besar juga ada nilai negatifnya.



"Misalnya Avanza, ban standar 185/70-14, kita ganti misalnya jadi 205/45-17. Boleh saja, tapi ada konsekuensi logis yang harus dibayarkan. Pertama harganya pasti lebih mahal, kedua tingkat kebisingan makin tinggi. Makin besar diameter pelek dan ban makin besar tingkat kebisingannya. Kemudian rolling resistance-nya atau hambatan gulirnya makin besar. Dengan demkikian pemakaian bahan bakar jadi lebih boros. Jadi ukuran yang paling pas adalah ukuran yang ada dari pabrik mobil. Tapi yang namanya gaya (untuk membuat keren mobil dengan menaikkan ukuran pelek dan ban) kita kan nggak bisa larang," sebut Bambang. (rgr/lth)

Hide Ads