Ingat, Risiko Tabrakan Beruntun Lebih Besar saat di Tol

Ingat, Risiko Tabrakan Beruntun Lebih Besar saat di Tol

Ruly Kurniawan - detikOto
Sabtu, 10 Mar 2018 13:59 WIB
Ingat, Resiko Tabrakan Beruntun Lebih Besar saat di Tol Foto: Dok Instagram Hotman Paris
Jakarta - Siang kemarin, rombongan Lamborghini yang hendak menuju Cirebon mengalami kecelakaan beruntun di tol Cipali. Berbagai prediksi akan kecelakaan tersebut marak dibicarakan. Namun ada hal yang dapat dipelajari dari kejadian ini yakni risiko tabrakan beruntun lebih besar saat berada di jalan bebas hambatan atau tol.



Hal tersebut dipaparkan Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu kepada detikOto beberapa saat setelah menerima kabar tidak sedap tersebut. Katanya, banyak pengendara yang lupa bahwa jalanan bebas hambatan atau tol sangat berbahaya. Lebih berbahaya daripada jalanan non tol.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perlu diingat, ketika kita dijalan bebas hambatan atau tol, bukannya kita lebih aman tapi jauh lebih berbahaya. Karena semua kecepatan kendaraan disana itu tinggi sekali, sedangkan kalau dijalan biasa kan kebanyakan kondisi stop and go. Sehingga kejadian kecelakaan beruntun memang lebih rentan terjadi di tol," paparnya di Jakarta.

"Seharusnya tim sudah antisipasi hal tersebut sehingga batas kecepatan dan tidak terburu-buru harus benar-benar dipatuhi," tambah Justri.



Dirinya juga beropini penyebab kecelakaan tersebut. Menurutnya, kejadian itu terjadi karena ada satu kendaraan yang secara tiba-tiba dan signifikan mengubah percepatannya. Namun kendaraan dibelakangnya tidak mengantisipasi itu.

"Sebagaimana yang saya pelajari di safety driving, orang yang gagal antisipasi akan lakukan manufer mendadak atau rem mendadak. Kalau saya lihat, opini saya, ini pasti ada kendaraan yang merubah percepatannya secara signifikan. Entah ngerem atau bermanufer dengan tiba-tiba karena kaget. Yang pasti, ketika berkendara itu bahaya-bahaya tidak hanya berada didepan, yang terlihat jelas. Tapi juga ada di sebelah kiri, kanan, dan belakang," ucap Justri.

"Sehingga bila ingin melakukan manufer entah apapun alasannya semisal ada kendaraan yang berhenti, kita lihat dulu spion kiri kanan dan belakang sebelum memutuskan untuk pindah kejalur mana," lanjutnya.

Dikabarkan, kejadian tersebut terjadi pada pukul 14.00. Tidak ada korban serius, namun beberapa mobil ringsek dibuatnya seperti satu mobil patwal, Honda BR-V, dan satu unit Lamborghini. (ruk/lth)

Hide Ads