Pendidikan Safety Riding Harus Dimulai Sebelum Memiliki SIM

#Nodrivingunder17

Pendidikan Safety Riding Harus Dimulai Sebelum Memiliki SIM

Ruly Kurniawan - detikOto
Kamis, 05 Okt 2017 14:23 WIB
Safety driving Foto: istimewa
Jakarta - Jumlah pengendara muda atau pemula (usia 15-24 tahun) kini kian menyesaki jalanan. Namun dari mereka pula sumbangan kecelakaan paling banyak.

Menurut data kecelakaan Korlantas Polri di tahun 2017, jumlah kecelakaan kendaraan dari bulan Juni hingga Mei lebih dari 89.000 dimana usia 15-19 yang menduduki total terbanyak yakni 8.880 kasus. Mereka tercatat sebagai korban dan pelaku kecelakaan.

"Bahkan, data dari WHO menyebutkan tiap jam-nya di Indonesia, 3 nyawa hilang akibat kecelakaan. Tiap tahun, lebih dari 1.2 juta jiwa yang meninggal. Ini sangat miris," kata AKBP Aldo Siahaan selaku Kasi Kemitraan Subdit Dikmas Ditkamsel Korlantas Polri kepada wartawan di ajang peresmian Michelin Safety Academy (MSA), Jakarta Selatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal miris tersebut, beragam lapis masyarakat pun turut ikut bicara. Tak terkecuali salah satu reviewer dan vlogger otomotif, Fitra Eri. Dalam kesempatan yang sama, ia menuturkan untuk selalu mempraktikkan safety riding kepada anak ataupun keluarga sejak dini.

"Safety riding dilakukan sedini mungkin, bahkan sebelum dia bisa membawa kendaraan. Seperti apabila bayi naik mobil, ditaruh di kursi bayi yang proper dan pakaikan sabuk pengaman. Lama kelamaan, safety riding awereness nya akan tinggi," katanya.

Bila pendidikan safety riding menunggu hingga sang anak sudah pantas mengendarai kendaraan, hal tersebut dinilai terlambat dan cenderung sulit untuk menanamkannya.

"Ketika dia sudah boleh naik motor atau mobil, pasti kan dia liat temannya. Temannya bawa kendaraan ngebut dan baik-baik aja, karena dia belum pernah diajarkan sebelumnya sama keluarga, akhirnya dia ngikut. Kalau sudah seperti ini repot," katanya.

"Sebelum punya sim sebenernya harus sudah diajarkan dan dikenalkan tentang berkendara yang aman dan benar bagaimana. Sehingga pas dia dapet sim, sudah ada nih safety awareness-nya. Tidak mudah terpengaruh untuk ikut-ikut teman. Memang sim diperuntukkan orang yang sudah dinilai cukup dewasa yakni 17 tahun. Tapi ini kan hanya terkait faktor kedewasaan mental saja, bukan penentu dia sudah bisa bawa kendaraan atau tidak. Jadi sangat baik bila diajarkan sebelum punya sim apalagi sekarang banyak anak muda yang bandel," ujarnya lagi.

Untuk mengurangi angka kecelakaan berkendara, Michelin selaku perusahaan yang bergerak di otomotif khususnya ban berkerjasama dengan Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Korlantas Polri untuk kembali membentuk Michelin Safety Academy (MSA).

400 siswa dan siswi yang belum memiliki SIM dan telah berusia 16 tahun keatas dari 10 SMA Jakarta, Tangerang, Bekasi, dan Cilegon telah terpilih. Mereka akan memulai program edukasinya pada tanggal 7 dan 14 Oktober 2017 di Pusdik Lantas Polri Serpong. Beberapa peserta lulus yang terpilih akan langsung mendapatkan SIM resmi (lth/ddn)

Hide Ads