Pereli Tanah Air, Rifat Sungkar, menjelaskan mengenai perbedaannya.
Tuas transmisi Vios Foto: dok. Toyota |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan menggunakan transmisi otomatis CVT, pengemudi diimbau untuk tidak menginjak pedal gas terlalu dalam, karena karakternya persis seperti scooter yang jika kita pancing RPM mobil akan naik lebih dulu daripada kecepatan yang kita inginkan. Dengan kata lain, terdapat jarak antara menginjak pedal gas hingga mendapatkan tenaga mobil.
Baca juga: Tips Mengganti Ban dari Rifat Sungkar |
"Awalnya, teknologi CVT diterapkan pada mobil sedan, namun saat ini beberapa mobil berjenis SUV sudah menggunakannya. Sebenarnya, untuk perasaan mengemudi, baik transmisi otomatis konvensional maupun CVT sama-sama dibuat untuk kenyamanan mengemudi," lanjut Rifat.
Transmisi CVT Foto: Newspress |
Para pengemudi memang telah lebih dulu familier dengan transmisi otomatis konvensional karena perpindahan gigi lebih terasa. Di sisi lain, banyak pihak yang mengklaim jika CVT menambah kenyamanan mengemudi.
"Jadi saya bisa bilang, tidak ada jawaban yang pasti mana transmisi yang lebih baik, semua hanya preferensi pengemudi lebih menyukai yang
mana. Pada transmisi otomatis konvensional, banyak pabrikan yang sudah memperbarui teknologi. Semakin banyak gigi, semakin sedikit penurunan RPM di setiap perubahan gigi tersebut. Jadi setiap mobil tenaganya lebih terjaga. Secara general, ini semua hanya pilihan. Dan secara perawatan, keduanya juga sama-sama perlu diperhatikan," pungkas Rifat. (ddn/ddn)












































Tuas transmisi Vios Foto: dok. Toyota
Transmisi CVT Foto: Newspress
Komentar Terbanyak
Viral Pajero Pakai Tot-tot Wuk-wuk, Sopirnya Ditegur Malah Nantangin!
Inikah Calon Mobil Nasional Indonesia yang Disebut Prabowo Bakal Ada Tiga Tahun Lagi?
Curhat Prabowo Sudah Lama Nggak Nikmati Alphard, Tiap Hari Naik Maung