Tips Mengganti Ban dari Rifat Sungkar

Tips Mengganti Ban dari Rifat Sungkar

Rifat Sungkar - detikOto
Rabu, 09 Agu 2017 10:28 WIB
Foto: Rifat Drive Labs
Jakarta -

Pengendara harus mengetahui proses penggantian ban yang sesuai standar. Hal ini sangat penting untuk diketahui bersama, karena proses mengganti ban adalah salah satu hal yang perlu dipahami oleh seorang pengemudi, apalagi ketika ia menjadi penumpang tunggal saat sedang berkendara.

"Semua orang pikir mereka bisa mengganti ban, tapi prosedur standarnya perlu diperhatikan baik-baik. Ada beberapa langkah yang mungkin luput dari pandangan kita dan hal itu bisa saja membahayakan. Berikut saya berikan informasinya," ujar pereli Rifat Sungkar.

Untuk seorang pengemudi mobil, mereka harus tahu letak dari peralatan-peralatan pendukung yang diperlukan untuk mengganti ban mobil, seperti dongkrak dan kunci untuk membuka baut ban. Selain itu, setiap berkendara, pengemudi wajib mengontrol tekanan ban serep, karena jika tidak, bisa saja ban serep berada pada kondisi yang tidak layak pakai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika ban depan kempes atau pecah, secepatnya kita harus berhenti. Namun ingat, jangan melakukan rem mendadak, karena bisa berbahaya dan berkompeten terjadi kecelakaan. Meski ban pecah, proses pengereman tetap harus dilakukan secara perlahan. Sementara jika terjadi pecah ban belakang, biasanya akan lebih terkontrol karena pergerakan bodi mobil lebih sedikit," ujarnya.

Rifat mengimbau jika terjadi masalah dengan ban pada malam hari, para pengemudi harus berpikir dengan bijak. "Jangan merasa berani, perlu pertimbangan mengganti ban atau melanjutkan laju kendaraan ke tempat yang lebih aman. Ban pecah memang merusak kendaraan, tapi kendaraan akan tetap bisa jalan tanpa ban. Risiko yang timbul adalah bodi mobil atau pelek akan baret, tapi perlu dicatat nilai keselamatan Anda jauh lebih ketimbang memperbaiki mobil," ujarnya.

Masuk ke dalam tahap penggantian ban, pengemudi terlebih dahulu harus memarkirkan kendaraannya di permukaan jalan yang rata dan keras. Jika mobil bertransmisi otomatis, posisikan tuas transmisi di mode parkir dan jangan lupa untuk menarik rem tangan.

Sedangkan jika mobil bertransmisi manual, posisikan tuas transmisi di posisi gigi satu. "Sebelum turun dari mobil, Anda perlu mengetahui letak dongkrak ada di mana. Untuk mendongkrak ban depan, posisi dongkrak yang ideal adalah sekitar dua jengkal atau 40 cm dari posisi ban. Di sanalah Anda harus meletakkan dongkrak. Selanjutnya, keluarkan semua peralatan termasuk kaitan dongkrak, kunci roda, serta ban serep Anda. Jangan lupa
posisikan ban serep dalam kondisi tertidur dan letakkan di kolong mobil. Hal ini diperlukan karena jika dongkrak terlepas akibat faktor angin atau tanah yang tidak rata, maka ban serep tersebut berguna untuk menahan bodi mobil Anda," jelas Rifat.

Jika dongkrak sudah dikaitkan di pelipis bodi mobil bawah Anda, tugas Anda sekarang adalah mengendorkan baut-baut ban secara perlahan. Begitu selesai, langsung ambil ban serep Anda di bawah mobil.

"Kita harus mengambil tindakan preventif. Ban mobil utama yang telah Anda lepaskan, jangan langsung ditaruh kembali ke tempat awal di mana ban serep berada. Letakkan terlebih dahulu ban utama tersebut ke kolong mobil untuk menjaga keamanan dongkrak jika dongkrak terlepas tiba-tiba. Jika ban serep telah terpasang, baru kembalikan ban utama tadi ke tempat penyimpanan," ujar Rifat.

Rifat juga mengingatkan agar para pengemudi jangan terlalu percaya diri dengan penggunaan ban serep, karena ban serep tidak jarang memiliki ukuran lebih kecil (bersifat temporer) ketimbang ban utama.

Terakhir, Rifat menginformasikan hal penting lainnya, seperti teknologi ban yang sudah diterapkan pada mobil-mobil saat ini. "Mobil baru banyak yang tidak menggunakan ban serep, karena pabrikan menggunakan teknologi run flat tire (RFT). Jika mobil tersebut menggunakan teknologi RFT, biasanya hanya ada cairan penambal khusus dan ini perlu dimengerti oleh mereka yang mengendarai mobil tersebut," pungkas Rifat. (ddn/ddn)

Hide Ads