PDP Business Manager Michelin Indonesia, Refil Hidayat menyebut, setiap ban itu punya spesifikasi beban atau yang disebut dengan load index. Jadi, jika ban itu disalahgunakan untuk kendaraan yang buat mengangkut beban lebih berat, tentu akan jadi masalah.
"Kalau ban (sedan) itu kita salahgunakan untuk di SUV yang punya beban berbeda, yang terjadi akan overload. Pada saat overload, kalau tekanan angginnya tidak cocok, dia akan rusak bannya," kata Refil ditemui di Sirkuit Sentul, Bogor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, kegunaan ban sedan dan SUV pun berbeda. Sedan biasanya memiliki downforce lebih rendah dan didesain untuk nyaman dan cepat. Kalau SUV, dimensinya agak tinggi dengan wheelbase yang lebih tinggi.
"SUV biasanya speed inde-nya enggak tinggi. Karena dia harus hitung G-Force. Biasanya horsepower-nya enggak begitu tinggi. Makanya ban untuk SUV dibikin enggak begitu kompleks desain tapaknya. Biasanya di SUV itu relatif simetris tapaknya," ucap Refil. (rgr/dry)












































Komentar Terbanyak
Isi Garasi Anggota DPR yang Bilang 'Sok Paling Aceh' dan 'Cuma Nyumbang Rp 10 M'
Malaysia Tolak Tawaran Bank Dunia, Harga Bensin RON 95 Tetap Rp 8.000!
Mobil Nasional Bikinan RI Bakal Dijual di Bawah Rp 300 Juta