Manager Proving Ground Bridgestone Tire Indonesia Zulpata Zaenal mengatakan, pengemudi harus berhati-hati dengan ban yang dindingnya ada benjolan. Menurut Zulpata, ban yang benjol itu diakibatkan oleh tekanan angin yang tidak sesuai.
"Benjol itu akibat kita ngisi angin ban kurang, di bawah standar pabrikan mobil. Kalau anginnya kurang, dinding ban akan turun, jalanan pasti ada sedikit hambatan, tidak semuanya benar-benar mulus, mobil pasti ada guncangan. Kalau anginnya kurang, dinding ban akan naik-turun terus. Kecepatan tinggi akan semakin naik-turun. Begitu masuk lubang, benangnya patah. Begitu diisi angin, karena ada patahan di benang, maka akan benjol, karena sudah tidak ada benangnya," kata Zulpata kepada detikOto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau anginnya standar, dinding ban kan keras, defleksinya enggak banyak, itu lebih aman. Kalau angin terlalu berlebih, ban keras, tidak nyaman. Nanti ban ausnya di bagian tengah doang," ujar Zulpata.
Selain tekanan angin yang tidak sesuai, ban benjol juga bisa disebabkan oleh beban kendaraan yang berlebih. Sebab, mobil punya kapasitas beban maksimal.
"Misalnya mobil punya kapasitas hanya 500 kg, dipaksa untuk angkut beban 1 ton, itu bakal kejadian benjol. Jadi harus dilihat juga, bahwa rekomendasi 7 penumpang ya harus tujuh penumpang. Kalau angin standar, muatannya berlebihan sama saja angin kurang. Kurang angin sama dengan kelebihan beban," jelas Zulpata.
Zulpata menyarankan, selalu cek rutin kondisi tekanan angin kendaraan. Menurutnya, sebaiknya tekanan angin ban dicek seminggu sekali.
"Kita sarankan seminggu sekali coba cek dalam keadaan dingin. Karena kalau sudah dijalanin (ban dalam keadaan panas) tekanan angin pasti naik," saran Zulpata.
(rgr/ddn)
Komentar Terbanyak
Selamat Tinggal Calo, Bikin SIM Wajib Ikut Ujian Lengkap
Naik Taksi Terbang di Indonesia, Harganya Murah Meriah
Gaya Merakyat Anies Baswedan di Formula E Jakarta, Duduk di Tribun Murah